Masa Lalu yang Hidup
Penerjemah: DaffaNieR
Regulus: Aku …. Ini ….
Regulus: Aku … Aku tidak mengerti ….
Vertin: Tidak apa. Ini hanya … akhir dari suatu era.
Vertin: Dan kau selamat.
Vertin: ….
Vertin: Kau menghadapi “Badai”. Eksperimenku berhasil …. Berkat bantuanmu.
Regulus: Eksperimen apaan? Akhir dari suatu era …. Apa maksudnya …? A-aku tidak mengerti perkataanmu!
Vertin: … Santai, Regulus. Aku beri tahu, tapi tidak di sini.
Vertin: Ulangi kata-kataku ….
Vertin: Ne iru milde en tiun bonan nokton
Vertin: Raih tanganku. Ayo ikut aku masuk ke koper.
Regulus: Koper?
Vertin: Pejamkan matamu.
Vertin: Ikuti aku, turun ke dalam koper.
Regulus: Gelap. Aku …. Aku tidak lihat apa-apa ….
Regulus: Ke mana … ke mana kau membawaku …?
Vertin: Tempat aman. Sebuah “bahtera” … berlayar di “Badai”.
Regulus: …!
Vertin: Tidak ada pelacak di sini. Tempat bagus untuk bicara.
Regulus: Ini … patung-patung batu raksasa, mesin-mesin elektronik besar, dinding penuh foto.
Vertin: Mohon perkenankan aku memperkenalkan diri lagi.
Vertin: Aku dari Yayasan Pavlov—tempat sama dengan para penyelidik yang kau temui. Kami besar di sana.
Vertin: Posisiku adalah Timekeeper, orang yang mencatat waktu dunia luar.
Vertin: … itu, orang yang mencatat awal dan akhir era.
Regulus: …!
Regulus: Maksudmu … foto-foto ini adalah ….
Regulus: … hah? Itu Lewis. Aku kenal dia!
Vertin: Iya. Aku memfotonya beberapa hari lalu. Dia sedang menjual penyedot debu dari Hoover Upright di West End, dan kurasa foto ini akan membantu bisnisnya, jadi dia bersedia difoto.
Regulus: Kenapa kau memfoto dia? Bagaimana nasibnya ….
Vertin: ….
Vertin: Ini Marion Smith, seorang ibu tunggal. Dia khawatir tidak bisa beli makan siang untuk akhir pekan, namun tak mampu berhenti mengejar impiannya menjadi seorang penulis.
Vertin: Aku bertemu dia di bar makan pada jam 2 malam. Drama satu babaknya tentang ekspedisi Transantartika benar-benar suatu mahakarya.
Vertin: Ini Julie, dia pernah sekali mengundangku ke rumahnya. Kamarnya penuh poster Rivaldo ….
Vertin: Pemain Terbaik Dunia menurut FIFA tahun ini yang kemudian menjadi idola banyak orang.
Regulus: Ekspedisi Transantartika … Rivaldo …. Tidak pernah dengar.
Vertin: Itu kisah untuk nanti.
Vertin: Foto-foto ini, berasal dari 1999—Itulah waktu kita.
Regulus: ….
Vertin: Waktu kita nampaknya berjalan mundur, Regulus.
Vertin: Dari hitung mundur milenium, ledakan supernova di tahun 80-an, hingga pembukaan VHS1 ….
Vertin: Dan setelah ini … aku menemukanmu, di tahun 1960-an.
Regulus: Jadi waktu berjalan mundur ….
Regulus: Jadi orang-orang di foto, orang-orang sepertiku …. Mereka ke mana? Mereka semua … “diputar balik”?
Regulus: Seperti saat di “Badai” barusan ….
Vertin: Mungkin.
Vertin: Aku tak pernah melihat mereka lagi.
Vertin: Sebelum dirimu, aku sudah melakukan banyak eksperimen.
Vertin: Kebetulan saja, aku sadar koperku sepertinya bisa menahan “Badai”. Koper ini dapat menjaga peninggalan era lalu, sebagaimana foto-foto ini.
Vertin: Lantas aku mencoba memasukkan koran, jamur, dan Wapaloosie2 ke dalam koper …. Semuanya sukses. Akan tetapi perihal teman yang aku jalin di era lalu ….
Vertin: Aku gagal.
Vertin: Tidak berguna untuk orang biasa.
Vertin: Barangkali aku hanya harus mencatat waktu dan mestinya tak peduli terhadap apa pun yang kulihat, sesuai perintah Yayasan.
Regulus: Tapi kenapa kita ….
APPLe: Karena kita bisa melihat perubahan dunia? Hal-hal aneh sebelum “Badai” … telah menyisakan kesan mendalam pada APPLe ini.
Vertin: Pikirku begitu.
Vertin: Ketika dirimu berlayar di laut, di radio, Regulus pernah meneriakkan, “Teriakkan pada bulan purnama!”
Vertin: Saat itu awal bulan, jadi mustahil ada bulan purnama di langit. Bulan yang asli ada di baratmu …. Malam itu ada dua bulan.
Vertin: Ada seseorang yang … bisa melihat yang kulihat di dunia ini. Jadi ….
Vertin: Aku putuskan untuk mencobanya lagi.
Vertin: Untuk yang terakhir kalinya.
Regulus: ….
Regulus: Ah, umm …?!
Regulus: Uwah, kenapa, nih? Itu, barusan … gempa bumikah?
Vertin: Gawat. Sepertinya koper kita sudah ditemukan.
Vertin: Barangkali oleh critter, atau mungkin orang lewat …. Maaf, aku perlu keluar sebentar. Mesti kusimpan di suatu tempat aman.
Regulus: Hei. Tunggu.
Regulus: … yang kau lakukan ini …. Apakah bosmu tahu?”
Vertin: ….
Vertin: Ini atas kehendakku sendiri.
Vertin: Aku tak ingin berdiri diam menyaksikanmu diseret oleh Sonetto, tak menyisakan apa pun dari dirimu sesudah “Badai”.
Vertin: Terlebih lagi, ada sesuatu yang mau aku cari tahu sendiri.
Vertin: … kebenaran.
Regulus: Solid.
Regulus: Tuan APPLe, maukah Tuan membantu Vertin ….
Regulus: Aku … betul-betul harus memikirkan ini ….
Regulus: Tentang semua ucapanmu.
Catatan Kaki:
- Video Home System, atau dikenal sebagai VHS, adalah standar perekaman dan pemutaran video/audio yang dikembangkan oleh Victor Company of Japan, Limited (JVC) dan dirilis di Eropa/Asia pada bulan September 1976, The Young Teacher adalah film pertama yang dirilis dengan VHS dan A History of Violence, yang dirilis pada tahun 2006, adalah yang terakhir. Pada pertengahan tahun 1990-an, VHS adalah format standar bagi banyak orang, setelah terjadi perang format pita video dengan Betamax milik Sony dan juga beberapa format lainnya, seperti Video 2000 dari Philips.
- Wapaloosie (bahasa Latin, Geometrigradus cilioretractus) adalah makhluk yang berasal dari mitos Amerika Utara.