Bajak Laut Tak Terlihat
Penerjemah: DaffaNieR
Kapan hujan akan turun?
Pemandangan kota dipantulkan genangan air, membayang riang mengikuti riak. Kota modern, orang-orang yang optimis—kelihatannya seolah kemakmuran akan bertahan sepanjang zaman tanpa akhir.
Anak penjual koran: EXTRA! EXTRA! BACA SEMUANYA!
Anak penjual koran: Pickles sang Pahlawan akan dibawa ke layar lebar! Kemenangan memberkahi Inggris!
Sonetto: Pickles sang Pahlawan …. Ini ‘kan ….
Gadis Penyuka Rock: Hei, aku sudah selesai! Tommy, hari ini dia tidak datang lagi? Akan kuambil sepeda motor ini kalau dia tidak muncul!
Anak penjual koran: Sst, jangan rusuh! Pagi ini kau tidak dengar radio? Kapalnya tenggelam!
Vertin: Sedang membicarakan Regulus dari APPLe?
Anak penjual koran: Siapa kau?
Vertin: Aku temannya. Dia ketinggalan sesuatu.
Anak penjual koran: Hah! ini …!
Melihat piringan-piringan Regulus, anak penjual koran itu tidak lagi was-was.
Anak penjual koran: Diam-diam saja. Jangan sampai tertangkap! Coba cari di kafe itu!
Vertin: Terima kasih banyak atas bantuanmu.
Anak penjual koran: … kau ini serius amat. Jika benar-benar ingin berterima kasih, beli saja satu koran The Times?
Anak penjual koran: Lihat, dua lembar awal isinya kabar bagus semua. Cuma ada setiap seribu tahun sekali, eh?
Sonetto: T-tolong beri aku satu salin.
Sonetto dengan hati-hati menyimpan koran itu kemudian lari menuju kafe sambil menenangkan dirinya dengan paksa.
Vertin: Kau suka dunia luar, Sonetto?
Sonetto: …!
Sonetto: Tidak … aku cuma ….
Sonetto: Aku hanya penasaran saja. Akan kubuang saat sudah kubaca semua. Kumohon jangan menganggapnya serius.
???: *suara mengunyah*
Sonetto: Hmm? Suara itu ….
Sonetto: Timkeeper, lihat meja itu!
Sepotong roti sedang mengambang di tengah udara di atas meja kafe, perlahan-lahan semakin sedikit.
Regulus: Hum hum! Enak! Hmmm, enak banget!
Regulus: Tolong satu Early Grey lagi dengan gula abu-abu! ♪
Sonetto: Oh! Kemampuan arcane optik yang membuatnya tak terlihat …. Sekarang aku mengerti.
Sonetto cepat-cepat mengeluarkan pulpennya dan menunjuk cangkir yang dipegang oleh orang tak terlihat itu.
Sonetto: Am himmel wechselt man die bühnenbilder! (Pemandangan telah berubah di langit!)
Regulus: Uwah …! A-apa tuh?!
Regulus: Siapa yang menumpahkan tehku!
Sonetto: Regulus, kau akan ikut kami atau tidak? Tolong jawab.
Regulus: ….
Regulus: Yayasanmu hanyalah otoritas yang bekerja dengan pemerintah.
Regulus: Kalau aku mendaftarkan diri, lokasiku akan terekspos di semua tempat, sepanjang waktu ….
Regulus: Aku tidak mau!
Sonetto mendesah lalu menatap langit.
Sepertinya kebiasaan dia sebelum bertempur.
Sonetto: … semoga kedamaian menyertai kita.