Menuju Dunia Baru
Penerjemah: DaffaNieR
Vertin: Maaf.
APPLe: Ternyata Yayasan tidak sepenuhnya percaya padamu. Seperti dirimu yang juga tidak percaya kepada Yayasan.
APPLe: Kau berinisiatif sendiri tanpa sepengetahuan mereka, namun mereka masih tahu hasilnya.
APPLe: Jika tidak keberatan, boleh ceritakan kami masa lalumu. Lagi pula, itulah tempat yang akan kapten kami tuju.
Vertin: ….
Vertin: Saat ini Yayasan adalah Lembaga amal yang sanggup memberikan bantuan terbaik untuk para arcanist. Itu tidak bisa dipungkiri.
Vertin: Setiap beberapa tahun, Yayasan memilih para arcanist berbakat dari anak-anak di seluruh dunia.
Vertin: Mereka pergi ke panti asuhan dan pusat usulan, bahkan mengeluarkan arcanist-arcanist unik dari banyak penjara di pusat penahanan.
Vertin: Aku pun salah satu dari mereka. Sejak dulu, aku selalu sendirian.
Vertin: Sampai 1999, ketika Badai datang ….
Vertin: Aku … aku sepertinya melihat ibuku.
Regulus: Jadi kau punya ibu!
Vertin: ….
Vertin: … aku tidak yakin.
Vertin: Kami semua … ingatan kami dari 1999 tidak jelas. Aku cuma tahu kalau ibuku ditempatkan di ranjang laboratorium, dikelilingi banyak staf medis.
Vertin: Mereka meneriakkan namanya dan namaku …. Terus aku tidak ingat apa-apa lagi. Setelahnya, kapanpun aku menanyakannya, jawaban resminya selalu, “Tidak ada orang yang sesuai deskripsimu”.
Vertin: Aku tak berniat menjadi musuh Yayasan …. Sesuai kata-kataku, aku hanya ingin mencari kebenarannya … seluruh kebenaran tentang 1999.
Vertin: ….
Vertin: Aku tahu yang kau ucapkan kepada Sonetto adalah hal yang tepat, aku masih bisa membantumu keluar dari sini.
Regulus: *cih* Lupakan saja.
Regulus: Coba pikirkan. Semisal mereka bisa tahu keberadaanku, tentu saja mereka pasti akan tahu keberadaanku setelah-setelahnya … bila begitu, tidak akan berakhir, benar?
Vertin: Jangan mengusir semua rekanmu!
Vertin: Jadi maksudmu ….
Vertin: (Kau bergabung denganku?) / (Kau punya pemikiran lain?)
Regulus: Hmph! Aku tidak rugi apa-apa … andai bergabung denganmu. Jangan lupakan kebaikan besar sang Bajak Laut.
APPLe: ….
APPLe: Ngomong-ngomong, sudah kupikirkan baik-baik. Di dunia ini, Badai tidak pernah berhenti. Bagaimana mungkin ada yang namanya “kebebasan” nyata?!
Regulus: Karena pergi ke manapun ujung-ujungnya aku akan “dibalik”, cih, lebih baik menyusup masuk ke Yayasan dan menyelidikinya!
Regulus: Omong-omong, kau punya alat penelitian paling mantap ….
Regulus: Waw haha, bakalan seru banget! Ada banyak yang mau kupelajari.
APPLe: Hmm, begitu ….
APPLe: Kalau begitu, APPLe ini menghormati keputusan Kapten. Di situasi yang bergejolak ini, akan lebih menguntungkan bagi kami berdua untuk bergabung dengan institusi resmi.
APPLe: Bagaimanapun juga kami dan Yayasan tidak di pihak berlawanan.
Vertin: (Terima kasih)
Regulus: Tak apa. Tidak usah merasa terbebani. Gara-gara “Badai” yang kau ceritakan, aku kurang-lebih jadi bersemangat …. Ehem!
Vertin: Kalau begitu kembalilah setelah menyelesaikan pendaftaran. Yayasan terbuka untuk publik, tapi masih dijaga dengan ketat.
APPLe: Betul. Kemarin kami masihlah bajak laut buronan …. Kami mesti berhati-hati pada perjalanan ini.
Regulus: Hah? Kau tidak usah ikut denganku.
Regulus: Aku sebenarnya punya barang yang amat penting untuk kau simpan. Tuan APPLe, kemarilah.
APPLe: … ya? Apa ada yang bisa dibantu APPLe ini?
Regulus dan APPLe mulai berbisik-bisik.
Sonetto: Permisi.
Sonetto: Boleh bicara denganmu sebentar, Timekeeper?