Share this post on:

Penangkap Tikus

Sonetto: Di depan tidak ada jalan. Sepertinya jalan buntu lain.

Sotheby: Huh? Hmm …. Di belakang dinding ini, aku dengar banyak sorak sorai! Ini jalan keluarnya. Jalannya mengarah ke luar!

Sonetto: Memang ada banyak suara. Hmm? Timekeeper? Kayaknya aku dengar suaranya!

Sotheby: Hei! Ada orang di sini? Kumohon tolong kami! Kami terjebak di belakang dinding!

Sonetto: Tidak. Mereka tak bisa dengar kita. Biar aku ledakkan dindingnya!

Sotheby: Mana mungkin! Di luar kedengaran seperti perjamuan. Perjamuan yang ceria! Bakalan buruk kalau puing-puing menghantam mereka.

Sotheby: Biar aku lihat dari celahnya …. Hmm …. Tampaknya kita di belakang lampu sorot.

Sotheby: Retakannya dalam! Kenapa tidak gunakan ramuan korosif untuk mengikisnya, jadi kita bisa, memindahkan batanya!

Sonetto: Ide bagus! Ayo mulai dari yang tengah dulu!

Sonetto: Kita harus keluar dari sini secepat mungkin. Timekeeper, dia pasti butuh bantuanku ….


Schneider: Huh!

Vertin: …!

Schneider: Ah ha! Kegembiraan, kegembiraan dari relung hatiku …. ♪

Tamu VIP: 19 poin turun? Apa-apaan? Apa yang mereka lakukan?

Thomas: Bisa tidak … aku ambil kembali 5,000 dollar-ku? Bolehkah?

Tamu: Hei, Forget Me Not! Ada yang salah sama grafikmu? Hari ini bukan April Fools!

Schneider: Ah ha? Ada apa?

Schneider: Nampaknya tidak ada lagi yang peduli dengan kita, Nona Pemimpin ….

Schneider: Kalau begitu … akan kubuat tanganmu berdarah, tuanku. Apakah para penonton akan tertarik?

Vertin: Ugh!

Vertin: Pasarnya benar-benar turun lebih awal. Mempercepat sejarah seperti ini … apakah untuk ….

Schneider: Hah! Kau tidak merasakan sakitnya? Menyebalkan banget. Lain kali aku bidik pahamu, mereka akan tertarik tidak, ya?

Dor!!

Thomas: Sial! Grafiknya akan turun sampai negatifkah? Harusnya aku jual! Persetanlah!

Tamu: Rumahku! Tidak, segala kekayaanku! Kembalikan uangku! Kembalikan, dasar keparat!

Tamu VIP: Halo? Sayangku, tidak, tidak, aku bisa jelaskan. Cuma sejenak saja. Kau kira bankir-bankir Wall Street akan duduk diam saja?

Tamu VIP: Apa? Semua orang mencabut dananya! Volume perdagangannya lebih dari 12 juta lembar saham?!

Thomas: Membayarmu dari mana! Siapa yang punya duitnya? Bilang sini, siapa yang punya duitnya!

Tamu: Biarkan aku keluar! Aku lagi buru-buru, a-aku harus pulang! Aku harus pulang!

Dor!

Schneider: Heh heh! Lucunya! Aku membunuh orang tapi tidak ada yang peduli!

Dor dor! Dor dor!

APPLe: Terlalu berbahaya! Kenapa Vertin tidak pakai saja peledak Bombard Ball itu!

Kapten Tim Aksi Spesial: Tidak, belum! Kita bertarung dari jarak dekat di sini, jangan sampai bomnya mengenai kita juga!

Schneider: Ya sudah. Aku sudah puas bersenang-senang.

Schneider: Jika aku tidak membunuhmu, takutnya kami takkan bisa pergi malam ini.

Schneider: Alangkah baiknya andai aku menemuimu dan puing-mu lebih dulu, sehingga kita tidak …. Lupakan sajalah.

Schneider: Nona Pemimpin, selamat tinggal.

Schneider pelan-pelan mengnagkat pistolnya. Wajahnya sepucat dan sehalus merpati putih yang sedih.

*Cahaya memancar*

Lampu sorot yang menyilaukan mendadak berfokus pada Vertin dan Scheinder lalu membutakan mereka.

Sonetto: Timekeeper

Dor dor dor!

Langkah kaki tergesa-gesa menghampiri Vertin.

Sonetto: Timekeeper, ada apa? Kau berdarah!

Vertin: Aku baik-baik saja. Kenapa kau … di belakang panggung? Kelihatannya kau tidak terluka. Syukurlah.

Vertin: Sotheby: Ayo sini, cepat! Ada banyak orang lagi berdebat. Oh! Hati-hati, nanti kau terdorong jatuh!

Suara tepuk tangan lirih dari panggung yang jauh dari gelanggang pertarungan.

Vertin: Yang di belakangnya … orang-orang Manus Vindictae!

Forget Me Not: Terima kasih semuanya, telah memberikan dunia yang akan berakhir ini pertunjukkan final yang tak terlupakan.

Thomas: Forget Me Not? Aku kehilangan semua saham yang kubeli darimu! Mau kau gantikan bagaimana!

Forget Me Not: Pertanyaan yang sangat bagus, Tuan Thomas terhormat.

Forget Me Not: Saya di sini hendak membagikan kabar terbaik pada Anda sekalian, dibandingkan, the Dow yang turun lebih dari 300 yang tidaklah layak disebutkan.

Forget Me Not: Dunia yang Anda tinggali sekarang, tahun 1929 di Roaring Twenties1, telah menyambut akhirnya.

Forget Me Not: Kini, saya mengundang kalian semua untuk menunggu dengan diam sampai datang sang akhir.

Thomas: Kau gila? Kau tahu sedang bicara apa ….

*merapalkan mantra*

Thomas: Uggh ….

Forget Me Not: Tidak perlu risau. Sementara ini dia akan tutup mulut.

Kerumunannya tidak lagi ribut.

Kendatipun balon-balon pesta, dekorasi bulu, dan tamu berpakaian rapih menjadikan tempat ini perjamuan ceria, keheningan absolut menghampar ke seluruh ruangan.

Keheningan yang dinamakan “Ketakutan”.

*telepon berdering*

Forget Me Not: Halo? Oh, the Down ditutup pada … 230.07. Aku mengerti.

Semua tamu: ….

Forget Me Not: Demikian, teman-temanku. Wall Street telah runtuh.

Forget Me Not: Dan “Badai” ….

Forget Me Not: … akhirnya telah datang.

Forget Me Not: Awalnya, sebatas tetes hujan yang hampir tidak bisa kau lihat.

Forget Me Not: Dari selokan, dari bagian bawah sepatu karet, dari susu yang akan dibuang, akan menjadi kolam tak diketahui.

Forget Me Not: Setelahnya, kolam itu menjadi rintik hujan. Naik ke atas tanpa ada yang menghentikannya, seolah-olah berusaha menyingkirkan kebiasaan buruk ….

Forget Me Not: … kebiasaan buruk era dan masyarakat ini.

Semua tamu: ….

Forget Me Not: Yang kukatakan menyebabkan kegemparan di kerumunan ini. Dan kebiasaan itu hanya akan berkembang, bagaikan “mutasi”, menghantui semua makhluk hidup.

Forget Me Not: Di tahun 60-an, “Badai” mengubah orang-orang menjadi kartun absurd. Di tahun 90-an, mengubah nadi kita menjadi kabel.

Forget Me Not: Ujung-ujungnya, semua keabsurdan ini akan berubah menjadi “Badai”, dan pada akhirnya akan “membersihkan” dunia.

Forget Me Not: Cuma orang-orang yang tidak tersaring yang berhak untuk ….

Forget Me Not: “Mengulang” (Reverse), bersama kami.

Vertin: ….

Forget Me Not: Berikut adalah detail-detail yang tidak boleh diungkap kepada publik. Pejabat resmi kami—Nona Vertin, Anda pasti familiar dengan ini, ‘kan?

Forget Me Not: Anda tahu ini lebih baik dari semua orang … hitung mundur ke penyaringan ini, telah dimulai.

Vertin: Tepat. Akhirnya aku dapat jawabannya.

Catatan Kaki:

  1. The Roaring Twenties adalah sebuah film kejahatan seru Amerika Serikat tahun 1939 yang menampilkan James Cagney, Priscilla Lane, Humphrey Bogart, dan Gladys George. Film tersebut disutradarai oleh Raoul Walsh dan ditulis oleh Jerry Wald, Richard Macaulay dan Robert Rossen.
Share this post on:
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments