Share this post on:

Jack of All Trades

Hati Dingin

Penerjemah: Furtive Pygmy

Mereka tertawa terbahak-bahak. Orang-orang ini kenapa? Canggung rasanya. Aku mengabaikan mereka dan menuju konter Registrasi. Tapi salah seorang pemabuk menghalangi jalanku.

“Mau apa?”

Aku berusaha menanganinya dengan senyuman ala pelayan, tapi malah kerahku yang ditarik.

“Kurang ajar sekali barusan tidak menghiraukan kami. Kau ini siapa sebenarnya, Kelinci Hitam?”

“Bukannya sudah jelas? Aku cuma mau melamar pekerjaan di sini.”

Wajah pelayanku tidak berubah. Aku jadi semakin jengkel oleh percakapan ini, tapi keknya hanya manusia bego yang marah pada orang-orang sepertinya.

Para petualang terus melotot kepadaku. Balasannya adalah ekspresi menyenangkan. Kemudian dua tangan tebal membelah kami.

“Nah nah nah, kalian sedang apa? Kalian tidak boleh bertarung di dalam Guild.”

“Tuan Gardo … bocah ini songong, meskipun dia di sini masih baru dan ….”

“Aku tidak peduli dia menghina atau membuatmu murka. Ini Guild. Jaga sopan santun.

Tangan keras nan gagah Gardo mencengkeram tangan yang meraih kerahku. Wajahnya berkerut takut. Kelihatan sangat jelek sampai akhirnya melepaskanku. Tatapannya bisu dan kembali ke tempat duduknya di bar.

“Maaf soal itu. Dia agak mabuk.”

“Itu karena kalian berdua mulai menyebut-nyebut Kelinci Hitam. Jangan ganggu aku ….”

“Kau boleh menyalahkan Ness karenanya. Dia kadang kala terbawa perasaan …. Ada hal lucu terjadi, dia akan memberi tahu semua orang secepat mungkin.”

“Yah, tidak lucu bagiku.”

Mendesah ketika melihat Gardo menggaruk kepala canggung. Apa para petualang lapar akan hiburan di sini? Aku menghargai orang-orang yang tidak bercanda rumor-rumorku ….

“Yah, anu … oh ya. Nanti aku marahi Ness. Aku harap kau memaafkannya.”

“Kalau bisa pastikan para petualangnya tahu juga … aku pikir mereka akan menterorku.”

“Akan kupastikan takkan ada teror apa pun.”

Seraya berkata, Gardo kembali ke meja bar. Dari caranya bicara, nampaknya pangkat dia di sini cukup tinggi. Bukannya dia seorang petualang pengelana … mungkin dapat mendamaikan hal barusan karena kemampuan fisiknya. Tapi aku ingin tahu bagaimana manajemen di sini. Rasanya aku jangan terlalu menaruh harapan tinggi-tinggi.

Setelah melihat punggung besarnya menjauh, aku berbalik dan mencapai konter Registrasi.

Ada seorang gadis tenang di baliknya. Terlihat seperti tipe orang kutu buku.

“Maaf, aku ingin daftar menjadi seorang petualang.”

“Y-ya! Silahkan isi formulir Pendaftaran Petualang ini.”

Dan dia menyerahkan selembar kertas. Apa ini? Apa dia takut oleh kejadian barusan ….?”

Mengambil pena dan mengisi nama, umur, senjata pilihan, kemampuan sihir dan aku lebih suka garda depan atau belakang. Jadi dunia ini punya sihir. Membuatku sedikit bersemangat. Tapi bagaimana dengan senjata? Kemampuan Jack of all Trades unikku ini nampaknya bisa membuatku menggunakan senjata apa pun, tapi …. Hmmm …. Mungkin mestinya menuliskan pengalamanku. Tombak dan gunting kebun … pedang pendek. Soal umur, aku 22.

“Baiklah, sudah kuisi semua.”

“T-terima kasih …. Hmm, Asagi, ya. Anu, kau memilih garda depan, tapi apa kau punya pengalaman nyata dalam pertempuran?”

“Hanya melawan goblin dan serigala di dataran. Tapi sebenarnya dua-duanya aku sergap.”

“Dimengerti. Pengalaman bertarung … goblin dan para serigala …. Kenapa kolom sihirnya kosong?”

“Ya, aku tidak bisa menggunakan sihir. Atau, tidak yakin bisa atau tidak.”

“Begitu. Baiklah, mari lihat kartu status untuk memastikannya. Jika ada sihir apa pun yang bisa kau gunakan, kau bisa mengisinya di sini setelahnya.”

Jadi ada kartu status juga! Mantap!

“Oke.”

“Kartu status ini belum terdaftar pada seseorang, jadi kau hanya perlu bilang, ‘buka status,’ dan stats-mu akan ditampilkan. Sebentar lagi kami akan mengambil setetes sampel darah di kartu ini untuk menyelesaikan pendaftarannya. Tampilan status takkan berubah entah kau terdaftar atau tidak. Akan tetapi, takkan menunjukkan apa-apa ketika meninggalkan desa, jadi tolong jangan melarikan diri seperti pencuri kotor. Malah pendaftarannya cuma bisa dilakukan dalam ruangan ini.”

Dengan kata lain, seharusnya tidak masalah selama aku mendaftarnya di sini.

“Baiklah … ok, buka status.”

Aku merapal dan tampilan mirip hologram terproyeksi dari kartuku. Tampilan pertama status. Wah, isinya apa, ya ….

Nama Asagi Kamiyashiro
Ras Manusia
Job Pengelana
LV 3
HP 120/120
MP 50/50
STR 40
VIT 30
AGI 150
DEX 70
INT 30
LUCK 10
Skills Jack of all trades, master of none
Sihir Tidak ada

Jadi itu stats-ku. AGI sepertinya tinggi … firasatku bilang kecepatan berlari dan berjalanku sudah naik, inikah alasannya ….? Bahkan ketika serigala hutan mengejarku, setelah semuanya berlalu, mereka tidak menangkapku. Dan juga tidak ada sihir. Aku terpukul.

“AGI-mu sungguh tinggi, ya.”

Resepsionis mengatakannya dengan santai sambil melihat-lihat stats-ku.

Ketika kami memeriksanya bersama-sama, aku mendengar seseorang tertawa di bar.

“Hanya AGI-nya saja yang tinggi … aduh … aduh …. Dia memang kelinci ….”

“Hei … baik-baiklah …. Huaahhh ….”

Menyebalkan banget. Gardo lagi ngapain, sih?

“Hei, kalian berdua … jangan asal mengejek stats orang seperti itu ….”

Jadi dia mendisiplinkan mereka. Aku melihat Ness duduk sedikit cemberut di sebelahnya. Dia kenapa? Apa dia dimarahi Gardo?

“Yah, anu, lupakan stats-nya. Yang lebih menarik adalah skill ini … menurutku.”

Aku juga penasaran.

“Skill ini … unik.”

Sesuai perkataannya, semua orang di bar mendadak mendekat seolah berguling dari kursi mereka. Bau alkohol semua!”

“Skill unik!?”

“Punya si Kelinci Hitam?”

“Hei, kalian! Melihat skill orang tanpa persetujuan itu melanggar peraturan!”

Gardo berteriak-teriak di belakang, namun kerumunanya tak berniat mundur.

Skill …. Jack of all trades, master of none?”

“Hah? Jack of all trades, master of none?”

Satu ruangan tiba-tiba hening. Apa? Apa, apakah ini skill mengesankan?

Tidak, itu salah.

“Ahahahahahaha! Jack of all trades, master of none! Aku yakin kau beruntung sekali bisa dapat nama semacam itu!”

“Ahahahah! Habis sudah! Perutku mau hancur!”

Jack of all trades, master of none! Kau bisa melakukan apa saja, tapi juga tidak bisa melakukan apa-apa! Akwakwak!”

“Kelinci Hitam, itu hebat! Kau bisa menjadi garda depan dan garda belakang!”

Aku dikelilingi badai tawa tak berkesudahan. Aku mendapati Gardo dan Ness berdiri di belakang dari sudut mata, kelihatan bingung. Sial, mereka tidak membantu ….

Aku melakukan apa sampai menerima ini? Bukannya ini sedikit kasar?

Ditikam seorang pencuri, dibuang ke dataran entah-berantah, diserang goblin, makan daging serigala dan tidur dipohon, dikejar-kejar satu kawanan penuh serigala, dan kota pertama yang kudatangi menertawakanku seperti ini ….

Pertama kalinya diriku merasa sefrustasi ini. Hatiku beberapa menit kemudian mendingin. Aku ingin keluar dari sini. Diam-diam mengambil pena di meja dan menusuknya ke telapak tanganku.

“Asagi!?”

Resepsionis terheran-heran memanggilku. Darahku menetes ke kartu status dan kemudian mengangkat kepala.

“Apa sudah selesai?”

“Uh, apa ….?”

“Registrasinya.”

“Oh, ya … selesai sudah ….”

Diriku sekarang terdaftar di kartu statusnya. Tapi sekarang, aku tak ingin meninggalkan tempat ini.

Share this post on:
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments