Share this post on:

Ankoku Kishi Monogatari ~Yuusha wo Taosu Tameni Maou ni Shoukansaremashita~

Volume 1

Bab 7

[Kekuatan Sihir]

 

Penerjemah : DarkSoul

Sudut Pandang Ksatria Hitam, Kuroki

“Dan ini adalah Sihir terbang, Diehart-sama”

Ucap Rugaas selagi aku sedang mengambang di tengah-tengah ruangan.

Latihan ini dilangsungkan siang-siang pada hari sesudah aku bertarung melawan Reiji. Aku saat ini sedang diceramahi oleh Rugaas mengenai sihir dalam sebuah ruangan di kastil Raja Iblis.

Aku dipuji habis-habisan oleh Modes setelah bertarung melawan Reiji.

Statusku di Nargol saat ini adalah orang kedua setelah Modes.

Aku oke-oke saja sih dipuji olehnya, tapi tidak ingin dipeluk sambil mengatakan “Oh sahabatku~”

Tapi aku harus menunggu hadiahnya sedikit lebih lama lagi. Yah mau bagaamana lagi, aku harus menunggu sedikit lagi jika ingin mendapatkan hadiah itu.

Menurut Modes, aku tidak bisa kembali ke bumi menggunakan sihir pemanggilan yang digunakan untuk memanggilku, rupanya aku akan terdampar di tengah-tengah dimensi atau dipindahkan ke dunia yang berbeda dengan bumi. Karena itulah sihir untuk mengembalikanku haruslah berbeda.

Sayangnya, Modes tidak begitu mahir dalam sihir semacam itu meskipun dialah yang memanggilku.

Modes berjanji untuk mengembalikanku dengan cara yang aman.

Elios mungkin punya cara untuk mengembalikanku kan?

Ketika aku menanyainya hal itu.

Modes memberitahuku bahwa kemungkinannya kecil.

Walaupun aku tidak tahu darimana kepercayaan dirinya berasal, kurasa sumbernya terpercaya.

Kendati beda ceritanya jika Modes berbohong padaku. Karena alasan seperti “kami tak akan mengembalikanmu kecuali kau mengalahkan Pahlawan itu dulu”

Tapi, kupikir Modes tidak berbohong. Ada banyak cara untuk berbohong jika dia ingin aku melawan Pahlawan.

Selain itu, menurutku Modes bukanlah orang yang pintar berbohong.

Kurasa Modes layaknya seorang “Deredere” ketika dia mengobrol dengan Mona.

Kupikir mereka berdua masih akan menjadi pasangan yang dungu sekalipun wanitanya bukan Mona.

Kalau memang begitu, atas alasan apa pertarungan ini terjadi?

Elios yang terpaksa memanggil seseorang dari dunia lain padahal tidak punya cara untuk mengembalikan mereka ke dunia asal.

Meski Reiji itu sudah tergoda oleh Dewi cantik Rena, aku tidak tahu alasan mengapa gadis-gadis lain ikut andil dalam pertarungan ini.

Kutebak Reiji dan yang lainnya ingin kembali juga.

Ngomong-ngomong, aku dengar mereka berhasil menyelamatkan Reiji, siang ini.

Aku merasa lega mendengarkan kabar itu. Karena sebenarnya, aku tidak berniat atau mencoba untuk membunuh Reiji., Aku pikir Reiji tidak terlalu menjijikkan sampai-sampai pantas mati.

Diriku yang merasa lega kemudian menerima pelajaran tentang sesuatu yang berbau sihir, dunia ini, dan Nargol dari Rugaas.

Aku membutuhkan semua informasi terlepas dari betapa tidak validnya informasi itu.

Seorang pria tua dengan sepasang tanduk yang tumbuh di kepalanya dan bertelinga runcing merupakan Sage paling bijaksana sekaligus Perdana Menteri sah Nargol. Dia seharusnya mengerjakan tugas pemerintahan Nargol dan tidak perlu mengajariku, tapi biarkanlah, sepertinya dia sangat gembira ketika aku memintanya untuk menjadi guruku.

Setelahnya, aku diajari sihir olehnya.

“Tampaknya tidak ada masalah dengan sihir terbang anda. Tapi, tolong berhati-hatilah, anda sedang dalam posisi yang lengah ketika menggunakan sihir ini, karena anda pada dasarnya tidak bisa menggunakan sihir lain ketika sihir ini sedang aktif. Tidak boleh dihantu-hantui oleh panah yang di arahkan pada anda…”

Aku membuat api hitam kecil di jempolku selagi melayang di udara.

“…Meskipun saya sudah memberitahu anda tentang tindakan penanggulangannya, sepertinya kekhawatiran saya tidak berguna bagi Lord Diehart…”

Kata Rugaas padaku dengan eskpresi kagum.

Menebak dari nada bicara Rugaas, tampaknya menggunakan dua sihir dalam satu waktu itu sangat sulit.

“Anda dan Pahlawan, orang-orang dari dunia lain benar-benar misterius. Jujur saja, bahkan manusia biasa pun membutuhkan latihan yang panjang nan sulit hanya untuk menguasai sihir terbang…Lord Diehart juga sama dengan rekan-rekan Pahlawan, karena mereka bisa menggunakan sihir tingkat tinggi juga”

Dari sanalah, nampaknya Reiji dan yang lainnya mampu menggunakan sihir tingkat tinggi dengan sangat mudah, yang mana biasanya tidak bisa digunakan tanpa latihan panajng, mereka bisa menggunakannya saat datang ke dunia ini.

Dan sepertinya mereka juga sama, bisa menggunakan sihir tingkat tinggi seperti diriku. Kalau aku ditanya bagaimana melakukannya, sejujurnya aku tidak tahu.

Aku membatalkan sihir terbangku dan turun ke tanah.

“Berikutnya, api hitam. Lord Runfeld dan Yang Mulia Raja sajalah yang seharusnya dapat menggunakan api hitam, namun, Lord Diehart juga bisa menggunakannya. Tapi, anda sangat menarik, Lord Diehart, anda bisa menggunakan api hitam dengan sangat mudah walaupun tidak bisa menggunakan sihir api biasa…dengan kata lain, kebalikan dari kekuatan orang biasa”

Rugaas menggeleng-gelengkan kepalanya seolah tidak meyakini apa yang dia saksikan.

“Tapi, akan merepotkan jika tidak bisa menggunakan api biasa dengan kekuatan sihir anda sendiri. Baiklah, sekarang coba gunakan sihir api”

Rugaas menggumam sambil merenung-renungkan sesuatu. Setelahnya, sebuah buku tiba-tiba muncul di tangan Rugaas.

“Sekarang, coba gunakan sihir roh. Mohon berhati-hatilah karena sihir ini berbeda dari skill sihir lain yang saya ajarkan”

Aku ingat sedikit tentang sihir itu sebelum diajari oleh Rugaas.

Sepertinya dunia ini mempunyai dua sistem besar sihir, sihir yang sumbernya dari diri sendiri, dan sihir yang sumbernya dari luar. Kelihatannya sihir terbang ini yang termudah dan sihir roh ini adalah yang tersulit.

Sihir roh adalah sebuah permintaan dari seseorang di sertai dengan sihir, dengan berkomunikasi bersama roh, maksudnya, sebuah sihir yang mendengarkan permintaan penggunanya. Tapi, seseorang harus saling memahami dengan roh ini jika mereka ingin menggunakan sihir roh.

Saling memahami dalam sihir maknanya hampir mirip seperti telepati, mereka, yang tidak bisa memahami perkataan satu sama lain, akan dapat memahaminya dengan sihir. Rupanya aku bisa saling memahami secara otomatis karena aku bisa mengobrol dengan Modes yang tidak mengerti bahasa Jepang. Sebenarnya, bukan percakapan dengan kata-kata, tapi percakan dengan sihir.

Tampaknya sihir ini bisa dipelajari dengan mudah selama seseorang mempunyai kecerdasan yang cukup untuk berkomunikasi dengan kata-kata, tapi seseorang masih memerlukan ilmu yang lebih tinggi agar dapat mengobrol dengan hewan sihir atau roh, karena mereka tidak berkomunkasi dengan kata-kata dan terlebih lagi aku juga diberitahu bahwa, bahkan seseorang dengan kekuatan sihir yang tinggi tidak bisa menggunakan sihir roh kecuali pemahaman mereka tentang sihir itu tinggi.

“WAHAI ROH API DI UDARA, DENGARKAN PERMINTAANKU!!!”

Tidak lama berselang sebuah api kecil muncul di ujung jari Rugaas.

Lalu, api itu terbang dari ujung jari telunjuknya. Api kecilnya masih sama setelah meninggalkan jarinya.

Dan seperti itulah, Rugaas sedang mempertahankan api kecilnya di udara. Setelah 10 detik berlalu, apinya padam.

“Tolong ulangi yang saya lakukan barusan”

Aku mengucapkan kata yang sama dengan Rugaas.

“Ehm…WAHAI ROH API DI UDARA, DENGARKAN PERMINTAANKU!!!”

Aku mengucapkan kata yang sama dengan Rugaas sambil menempatkan jari telunjukku di udara. Setelah itu, api yang terbentuk di jari telunjukku tiba-tiba pindah ke tempat lain.

“UWAA!!!”

Aku menghindari apinya dengan panik. Dan begitulah, apinya buyar setelah aku belari-larian mengelilingi ruangan dan menabrak dinding.

“Maafkan aku, Rugaas-dono!!!”

Aku membungkuk pada Rugaas.

“Aduh aduh, akan kacau jadinya jika tidak saya persiapkan sihir pertahanan di ruangan ini sebelumnya. Kelihatannya anda belum bisa menggunakan sihir roh dengan baik”

Kata Rugaas dengan ekspresi yang sangat menarik.

Setelahnya, aku tidak bisa membuat roh api mematuhi kata-kataku, tidak peduli berapa kali aku mencoba melakukannya.

Rugaas bilang, aku tidak terlalu ahli dalam mengendalikan roh api, jadi aku mencoba menggunakan roh air karena mudah untuk dikendalikan bahkan bagi manusia.

Tapi, mau roh air atau roh angin pun aku tidak bisa berbuat apa-apa selain menyaksikannya terbang-terbangan di udara atau membanjiri ruangan.

Aku sangat lelah setelah berlatih sihir Undine tingkat rendah, karena roh air entah bagaimana akan bermanfaat untukku. Nah, memanggil roh tingkat tinggi munking akan sangat membebaniku.

Sudah sewajarnya aku tidak dapat memahami roh yang tidak bisa berkomunikasi dengan ucapanku.

Aku ingat bahwa Sasaki Rino menggunakan sesuatu yang terlihat seperti roh tingkat tinggi, saat aku sedang bertarung dengan Reiji.

Aku yakin bahwa kemampuan pemahamannya <Communication Skill> dalam sihir itu tinggi.

Lagi pula, meskipun sihir roh itu mustahil, aku belum mengujinya dengan hewan sihir yang mana juga tidak mampu mengungkapkan emosi mereka dengan kata-kata. Aku ingin mengujinya sekarang.

“Dan pelajaran kita hari ini cukup sampai di sini”

Buku di tangan Rugaas seketika lenyap saat ditutup.

“Err, Rugaas-dono…bolehkah aku bertanya sesuatu?”

“Pertanyaan apa”

“Rugaas-dono, kenapa kau membuka buku itu saat menggunakan sihir?”

“Ah, aku mengerti, ini namanya Grimoire”

Sebuah buku mendadak muncul di tangan Rugaas saat dia menyebutkan kata “Grimoire”

Aku mengangguk.

“Lord Diehart, sebenarnya saya tidak bisa menggunakan sihir roh”

“?”

Aku memiringkan kepalaku, merasa bingung.

“Err…kau barusan menggunakan sihir roh”

Jadi kutanyalah dia.

Rugaas barusan menggunakan sihir roh. Kenapa dia tiba-tiba mengatakan bahwa dia tidak bisa menggunakan sihir roh?

“Aku bisa menggunakannya karena aku meminjam kekuatan Grimoire. Bahkan aku pun tidak bisa menggunakan sihir roh yang tadi, aku menggunakan grimoire roh api ini”

“Eh, kalau begitu, aku bisa menggunakan sihir roh jika menggunakan Grimoire itu juga, benar?”

Seharusnya dia bilang lebih awal jika mempunyai alat sehebat itu.

“Mau coba?”

“Eh, aku boleh menggunakannya!?”

Aku mengangguk pada Rugaas setelah menerima Grimoirenya.

Grimoirenya sama sekali tidak bereaksi ketika aku membukanya.

“Kuyakin Grimoirenya bersinar ketika Rugaas-dono membukanya”

“Ohohohoho, Grimoire ini spesial, dan tidak ada orang selain diriku, sang pemilik, yang bisa menggunakannya”

Tutur Rugaas sambil tertawa.

“Begitu, jadi itulah sebabnya…sedikit menyebalkan”

Imbuhku dengan suasana hati yang kecewa.

Menurut Rugaas, sepertinya dia bisa menggunakan semua jenis sihir pertahanan roh dan yang tidak bisa dia gunakan adalah sihir penyembuhan, kecuali dia memegang Grimoire yang sesuai dengan sihir itu, dan masih belum siap untuk dijadikan pertarungan, karena kekuatan sihir yang dibutuhkan untuk memanggil Grimoire dan menggunakannya, hampir dibutuhkan dua kali lipat kekuatan sihir normal.

“Saya sendiri sangat iri pada Lord Diehart yang bisa menggunakan api hitam. Karena saya tidak bisa menggunakan api hitam tanpa Grimoire”

Kata Rugaas dengan nada kecewa.

Lalu, dia menggumamkan sesuatu saat menerima kembali Grimoirenya dariku, dan Grimoirenya lenyap dari tangan kiriku.

“Kekuatan ini memang sangat berguna, Apakah ada sihir yang bisa mengembalikan sesuatu yang ada di tempat lain?”

“Ya, memindahkan objek sihir, mudah untuk digunakan selama kau mempunyai item sihir spesial. Contohnya, pedang terkutuk Lord Diehart”

“Eh, begitukah?”

Aku megingat-ingat pedang terkutuk yang diberikan oleh Modes. Mau bagaimana pun, itu adalah pedang yang hampir membunuh Reiji.

“Tolong panggilah pedang itu ke sini dengan pikiran anda”

Aku akan memanggil pedang terkutuk itu ketanganku.

Datanglah!

Beberapa detik kemudian, sebuah pedang muncul di tanganku.

“Jadi anda benar-benar diakui sebagai Master oleh pedang terkutuk itu. Pedang dengan kekuatan sihir unik akan memilih Masternya sendiri. Mudah untuk memanggilnya”

Aku melihat-lihat pedang terkutuk ini. Pedang itu terlihat cukup menyeramkan dengan ukiran merah di bilah pedangnya,

“Nama pedang ini adalah Pedang Terkutuk Berdarah. Sesuatu yang ditebas oleh pedang terkutuk ini akan terjangkit kekuatan kegelapannya dan perlahan-lahan akan termakan dari dalam. Pahlawan yang menerima tebasan dari pedang tersebut, saat ini sedang sekarat karena kekuatan senjata ini”

Rugaas tertawa bahagia.

Kata-kata itu membuat perasaanku campur aduk.

“Uh…aku dengar mereka berhasil menyelamatkan nyawa Pahlawan…”

Begitu sih yang aku dengar, aku senang ketika mendengar Reiji masih hidup, tapi…………”

“Nampaknya hidupnya saat ini masih bertahan karena kekuatan Saint. Kendati begitu, hanya masalah waktu saja”

Kata Rugaas sembari tertawa.

Reiji adalah musuh Rugaas dan Pasukan Raja Iblis, sudah sewajarnya mereka senang ketika musuh sedang sekarat.

Tapi, aku tidak boleh begitu.

Mau bagaimana pun, akulah orang yang membuat Pahlawan itu sekarat, tapi aku tidak berniat untuk membunuh Reiji.

Meskipun dia bukan orang yang aku sukai, ketidaksukaanku padanya tidak sampai ingin membunuhnya. Walaupun memang benar sih, aku membencinya, tapi tidak sampai ingin melukainya.

Jujur saja, aku khawatir.

Sudah kuduga, aku harus melihat keadaannya sendiri.

Sebetulnya, aku tidak hanya khawatir pada Reiji, tapi juga mereka semua.

Aku paling khawatir pada Shirone.

Shirone tidak menunjukkan wajah rindu dunia asal.

Shirone ada di dunia ini. Aku sangat mengkhawatirkannya.

Jadi, aku pikir-pikir dulu sebelum menanyai persoalan itu.

“Uh…Rugaas-dono. Ada sesuatu yang ingin aku beritahukan padamu.

Kuroki menemui Raja Iblis.

“Aku mengerti, kau mengkhawatirkan kondisi Pahlawan. Okelah, aku akan mempersiapkan barang yang kau butuhkan untuk perjalanan panjangmu”

Modes mengangguk setuju.

Aku lega dia menyetujui permintaanku.

Selama pertemuanku dengan Modes di istana Raja Iblis, aku mengajukan permintaanku pada Modes, bahwa aku ingin melihat kondisi Pahlawan.

Meskipun kupikir awalnya mustahil, Modes setuju dengan permintaanku. Dia berpikir bahwa aku akan menghabisinya (Pahlawan), dan aku tidak memberitahu alasan keinginanku melihat keadaan Pahlawan.

Tapi, aku lega sudah diizinkan oleh Modes. Itu karena aku hampir tidak mengetahui apa-apa tentang dunia ini. Bantuannya pada perjalananku pasti sangat berguna.

“Rugaas, siapkan barang-barang penting yang dibutuhkan Lord Diehart dalam perjalanannya”

Rugaas melangkah ke depan, menanggapi panggilan Modes.

“Ya, persiapannya sudah selesai karena beliau sudah berkonsultasi dengan saya tentang persoalan ini kemarin. Mari kirimkan pemandu untuk Lord Diehart, sebab beliau tidak begitu mengenal wilayah ras manusia. Sini, Nut”

Binatang kecil muncul di kaki Rugaas ketika dia memanggilnya.

Binatang itu terlihat seperti tikus, mungkin tupai berbulu merah. Binatang itu jalan ke depan dan sampailah dia di kakiku.

“Senang bertemu dengan anda, Diehart-sama, nama saya Nut, dari ras tikus api”

Tikus yang bernama Nut, memperkenalkan dirinya sambil membungkuk padaku.

Kalau dalam keadaan normal, seekor tikus berbicara, itu-! Membuatku terkejut, tapi aku sudah melihat banyak mahluk yang mustahil ada di bumi. Aku tidak terkejut lagi.

“Aku Diehart. Senang bertemu denganmu, Nut”

Nut kusapa balik.

Nut yang disapa balik olehku, terkejut. Tapi mungkin salah karena ekspresi tikus bisa berbeda.

“…Bukan apa-apa. Saya benar-benar tidak mempercayai rumor itu. Saya dengar anda merupakan orang yang sangat-sangat mengerikan”

Ucap Nut sambil mengangkat bahunya.

Aku menyeringai karena dianggap sebagai orang yang sangat mengerikan.

Sepertinya bawahan Modes takut padaku, karena seorang ras Iblis yang penampilannya menyerupai manusia sebagian besar ras lain mempunyai penampilan layaknya monster, jadi jika mereka yang takut, aku malah merasa aneh.

Tapi, aku rasa ditakuti bukanlah hal yang bagus karena aku akan tinggal di tempat ini, untuk sementara waktu.

Bahkan di bumi pun, seseorang menyuruh untuk menutupi mataku, karena mataku menakutkan. Berkat nasihat itu penampilanku jauh lebih santai.

Namun, karena aku sedang ada di dunia lain, dan penghuninya masih takut pada penampilanku, aku perlu cara lain untuk menyembunyikan diriku.

Nah, kalau begitu apa yang harus kulakukan?
Haruskah aku menari sambil mengatakan Aku menakutkan~, aku menakutkan ta~hu.

Modes dan bawahannya bingung pada diriku yang sedang memikirkan hal-hal bodoh.

“Err…Lord Deehart?”

“Tidak, aku tidak sedang memikirkan sesuatu yang aneh. Terima kasih karena sudah bersedia menjadi pemanduku”

“Baiklah, tolong lihat ini sehubungan dengan persiapan barang-barang penting lainnya dalam perjalanan anda”

Aku dijelaskan tentang cara pemakaian alat sihir dari bawahan Rugaas yang lain.

Peta Dunia ini. Jubah sihir bertudung yang bisa menghapuskan keberadaanku. Permata pembuat serdadu dengan memasukkan sihirku ke dalamnya. Permata dengan sihir pemindahan yang tersegel di dalamnya. Permata yang dapat digunakan untuk menukar mata uang ras manusia.

“Selanjutnya, penambahan barang penting lain, apa anda ingin menambahkan sesuatu?”

“Tidak, kurasa sudah cukup dengan barang ini saja”

Jadi, kuucapkan rasa terima kasihku. Karena aku hampir tidak mengetahui apa-apa tentang dunia ini, aku bahkan tidak mengetahui apa yang kubutuhkan untuk perjalananku.

“Lord Diehart, wilayah di luar Nargol adalah wilayah Dewa-dewa Elios. Jika kau merasa situasinya mulai berbahaya, cepat kembali dengan permata metastatis itu”

Saran Modes padaku.

Sihir metastatis adalah sihir perpindahan, dapat memindahkan sesuatu ke tempat yang sudah ditentukan sebelumnya dengan sihir. Permata metastatis adalah alat sihir sekali pakai yang gunanya mengaktifkan sihir tersebut, meskipun si pengguna tidak bisa menggunakan sihir metastatis.

“Terima kasih banyak”

Aku berterima kasih pada Modes.

Aku harus bertingkah sopan pada seseorang yang sangat mempedulikanku. Mungkin seperti inilah akal sehat dunia ini.

Lalu, setelah pertemuan.

Ksatria Kegelapan Kuroki.

“Tempat ini?”

Destinasi sihir metastatisku adalah sebuah tempat gelap tak berpenghuni.

“Tempat ini adalah salah satu dari titik pertahanan di Pegunungan Akeron. Kenyataannya, karena banyak Ksatria yang berpangkalan di sini sedang menderita luka berat atau terbunuh dalam pertarungan melawan Pahlawan, menjadi tidak mungkin untuk mengirimkan beberapa tentara mereka tuk menyambut kita di gunung ini…”

Nut, naik ke bahuku selagi menjelaskan.

Pegunungan Akeron adalah titik perbatasan yang membagi dunia manusia dan Nargol.

Ksatria Kegelapan yang menunggangi naga terbang adalah pasukan yang melindungi tempat ini, sehingga dapat mencegah kemungkinan penyerangan gunung ini. Sepertinya gunung ini adalah salah satu titik pertahanan Kerajaan Iblis.

Setelah selesai menyiapkan barang-barang untuk perjalananku, kami meninggalkan kastil Raja Iblis dengan sihir.

KKami akan sampai di dunia manusia saat menuruni pegunungan ini.

“Rasanya aneh, naga terbang yang seharusnya membantu kita menuruni gunung, seharusnya sudah berjaga-jaga di sekitar sini, tapi…”

Memang, lebih cepat menuruni gunung dengan sihir terbang, tapi sudah diputuskan bahwa kami akan diantar turun dengan naga, yasudah.

Ada sesuatu yang bersuara di samping bangunan batu.

Ketika aku keluar dari bangunan untuk memeriksanya, ternyata ada hewan yang tampak seperti kadal bersayap besar di kedua sisi tubuhnya.

Hewan itu adalah Naga Terbang (Wyvern), satu Ksatria Kegelapan sedang menunggangi punggung Wyvern tersebut.

Ksatria Kegelapan mendaratkan Wyvernnya dekat bangunan lalu melompat turun dari punggung Wyvernnya.

“Senang bertemu dengan anda, Diehart-kakka!! Nama saya Ksatria Gned!!”

Ksatria Kegelapan tersebut memperkenalkan dirinya sambil melepas helmnya.

Kalau disbanding-bandingkan dengan usia ras manusia, umurnya sekitar pertengahan remaja sampai paruh pertama dua puluhan.

Rugaas memberitahuku tentang ras iblis.

Ras iblis adalah ras tingkat tertinggi di Nargol. Penampilan mereka menyerupai seorang manusia kecuali sepasang tanduk yang tumbuh di kedua sisi kepalanya. Mereka jauh lebih kuat dari ras manusia, baik fisik maupun sihir.

Kelemahannya? Jumlahnya yang sedikit, jumlah mereka bahkan tidak mencapai 1/20 ras orc, ras dengan populasi paling besar di Nargol.

Meski begitu, Rugaas juga menyebutkan bahwa Ordo Ksatria Kegelapan, adalah Ordo terbaik di Nargol, terdiri dari para prajurit ras iblis.

Mungkin wajah Ksatria Kegelapan ini tertegun karena merasa tegang.

“Senang bertemu denganmu, Gned. Tidak perlu formal-formal”

Jujur saja, aku merasa tidak nyaman ketika dia memanggilku dengan suffix -Kakka. Aku tidak hebat-hebat amat sampai dipanggil seperti itu. Kuharap dia akan lebih santai karena, dari penampilannya, usianya tidak jauh berbeda dariku.

Tapi, kulihat-lihat tubuh Gned gemetar ringan.

Apa dia takut dengan yang aku katakan?

Kalau memang benar, akulah yang terkejut tahu.

“S-SAYA TIDAK BISA MELAKUKANNYA!! Karena posisi kakka adalah nomor dua dari Raja Nargol!!”

Aku tidak tahu apakah dia jujur mengatakan itu, apa dia mengatakan itu karena rasa tegang akibat ketakutannya.

Tapi, sepertinya mustahil untuk membuatnya tidak bicara formal.

“S-setelah ini, sayalah yang akan mengantar kakka menuruni gunung!!”

Ucap Gned seakan-akan meminta kami untuk duduk di kursi punggung Wyvern.

“………Okelah, aku menantikan kerja sama kita, Lord Gned”

“S-siap!!”

Saat aku dan Gned duduk di punggung Wyvern terbang.

Aku merasakan deru angin yang dikepakkan oleh sayap Wyvern.

Aku mendesahkan suara “hahhh” pada sensasi ini.

Benar-benar sensasi yang hebat.

Tepat setelah naga terbang melambung di langit, kulihat area pertahanan wilayah ini berubah menjadi titik kecil.

Sensasi terbang di udara benar-benar mantap. Aku sekarang menginginkan Wyvern pribadi.

Tapi, saat aku memikirkannya, Wyvernnya mendadak menurunkan ketinggian terbangnya.

“Ada apa, Lord Gned?”

Wyvern itu seolah-olah membelah udara saat merendahkan ketinggian terbangnya.

“S-selanjutnya kita harus terbang pada ketinggian rendah, karena kita semakin mendekati pemantau!!”

Aku ingin tahu apa yang dimaksud pemantau ini.

“Diehart-sama. Wilayah ini sudah di bawah pengawasan para Ksatria Suci dari Elios. Mereka akan melihat kita jika terbang di ketinggian yang lebih tinggi”

Nut yang masuk ke dalam saku bajuku, menjelaskannya.

Menurut penjelasan Nut, Ksatria Suci Elios adalah pasukan elit yang terdiri dari ras malaikat dan Pahlawan dari ras manusia, mereka telah bersumpah setia pada Raja Para Dewa, Outidh. Nah, dikarenakan hubungan Nargol dan Elios tidak bersahabat, Ksatria Suci juga tidak bersahabat dengan Ksatria kegelapan.

Repotnya lagi Ksatria Suci berulang kali melanggar wilayah udara setelah Ksatria Kegelapan dibantai oleh Reiji dan kawan-kawannya. Sepertinya kami harus terbang dalam ketinggian rendah agar tidak ketahuan.

Gned dengan gugup mengendarai Wyvern. Penerbangan yang berbahaya kendati dilihat dari samping.

“…Nampaknya sudah lama sejak Lord Gned mendapatkan Wyvern ini”

Ordo Ksatria Kegelapan saat ini kekuarangan pasukan. Tampaknya Gned tidak ahli mengendarai Wyvern dan langsung mengendarinya begitu mendapat satu.

“………..Tapi, kita mungkin akan diserang oleh para Goblin di sekitar sini karena cara terbang kita yang ugal-ugalan”

“Eh, kenapa juga Goblin akan melawan kita?”

Rugaas mengajariku sedikit tentang iblis selama pelajaran sihir kami. Goblin adalah seekor mahluk buruk rupa dengan kulit hijau dan tinggi rata-ratanya sekitar 140 cm. Rugaas bilang bahwa mereka mempunyai kepala yang jauh lebih keras dari besi dan buruk soal musik.

Namun, terlepas dari segala kekurangannya, mereka tetap disebut iblis, mungkin mereka sebenarnya bukan bawahan Modes.

Karena itulah aku menanyai pertanyaan itu.

“Goblin di sekitar wilayah ini bukanlah bawahan Yang Mulia Modes”

Menurut Nut, Modes juga dipanggil Penguasa Iblis. Dia dipanggil begitu karena tidak ada manusia yang tinggal di Nargol dan iblis berjumlah besar bermukim di Nargol, tapi bukan berarti iblis di luar Nargol merupakan bawahan Modes, malah sebaliknya, banyak iblis di luar wilayah Nargol tidak mematuhi kehendak Modes.

Dan Goblin di wilayah ini tidak mematuhi kewenangan Modes. Berbanding terbalik, hanya beberapa iblis saja yang mematuhi kehendak Modes.

Malah ada beberapa monster yang berpura-pura menjadi Raja Iblis.

Sekali pun Modes cukup kuat untuk menguasai seluruh ras iblis di dunia ini, rupanya alasan mengapa Modes tidak pernah menyerang manusia adalah kurangnya keserakahan pada diri Modes.

Tapi, tampaknya banyak orang berpikir bahwa ketika iblis yang ada di luar Nargol menyerang manusia, mereka diperintahkan oleh Modes, padahal tidak begitu.

Singkatnya, meninggalkan Nargol berarti melepaskan diri dari bawahan Modes, jadi masalah yang terjadi di luar Nargol bukan urusan Modes.

Aku menyentuh Pedang Terkutuk di pinggangku, karena ada jeda waktu yang pendek ketika aku memanggilnya. Aku tidak tahu apakah aku harus menarik pedangku tuk membunuh iblis yang hendak menyerangku selama perjalanan.

Baru saja dibicarkaan, sebuah panah tiba-tiba terlepas dari bawah!!”

Nut berteriak panik.

Ketika kulihat ke bawah, mahluk yang menyerupai seorang anak kecil berkulit hijau, sedang mengeker busur mereka ke arah kami.

Wyvernnya semakin ditargetkan panah-panah Goblin itu.

Aku memeluk Wyvernnya dengan panik.

“TENANGLAH!! KUBILANG TENANGLAH!!!”

Upaya Gned untuk meneangkan Wyvernya tidak berbuah apa-apa.

Gned tambah menaikkan Wyvernnya untuk menghindari tembakan panah-panah.

“UWAAAAAAAAAA!!”

Aku tanpa sadar berteriak sekeras-kerasnya.

Kami diluar jangkauan panah karena Wyvernnya melaju naik dengan cepat.

“TENANGLAH!!” TENANGLAH!!”

Entah kenapa, Wyvern kembali tenang setelah kami kabur dari rentetan panah.

“Kelihatannya kita sekarang sudah aman, kan…”

Saat aku mengekspresikan kelegaanku, Gned berteriak panik.

“AAAAAAAHH! KITA KETAHUAN!!”

Ketika aku melihat ke arah yang ditunjuk Gned, orang-orang yang mempunyai sayap di punggungnya menerjang kami. Jumlah mereka 10.

Pria bersayap, mengenakan baju zirah emas sambil memgang busur di tangan mereka, menandai kami.

“Mereka adalah ras malaikat dari Ksatria Suci! ! Lari, Lord Gned!!”

Ras malaikat adalah ras yang penampilannya mirip dengan ras manusia yang memiliki sayap di punggungnya.

Ras malaikat adalah ras yang mempunyai sepasang sayap di punggungnya dan tidak memerlukan sihir terbang. Ditambah lagi mereka bisa menggunakan pedang atau sihir sambil terbang di udara.

Biasanya, seseorang tidak bsia bertaurng sambil menggunakan sihir terbang, kecuali mereka merupakan ras yang bisa terbang sendiri seperti ras malaikat atau wyvern.

Bahkan Gned, yang kurang lebih hanya duduk diam di punggung wyvern, mungkin akan dikalahkan karena tidak berlatih menunggang naga.

Sebelumnya pun Nut sudah mewanti-wantinya, Gned membuat wyvernnya berbalik.

Ketika aku berpikir bahwa tidak ada pilihan lain lagi, aku melafalkan rapalan sihir terbang.

“KAKKA!?”

“Lord Gned, fokus mengendarai wyvern saja. Serahkan mereka padaku”

Aku menerjang para malaikat setelah bilang begitu pada Gned.

Para Malaikat lalu menembakkan panah-panah mereka ke arahku.

Panah itu terlalu lamban.

“HA!!”

Aku menarik pedangku lalu menangkal anak-anak panah tersebut.

“TIDAK MUNGKIN!!”

Teriak Para Malaikat.

“Wahai Api Hitam!!”

Aku melepaskan gumpalan api hitam raksasa saat terbang di langit.

“Flame Prison <Hell Flame>!!”

Gumpalan api hitam tersebar-sebar ke arah para malaikat.

Hanya taktik menakut-nakuti saja, dan lagi aku tidak berniat untuk melukai mereka.

Tapi, aku tahu bahwa efeknya sangat luar biasa setelah musuhku melihatnya.

“Api hitam itu, Runfeld, MUNDUR!!”

Mereka salah kira karena kepalaku ditutupi oleh tudung, malaikat-malaikat itu mundur dan menyangka bahwa aku adalah Runfeld.

Seperti itu saja, aku kembali ke wyvern Gned dan duduk di kursi belakangnya.

“Hebat…..”

Aku mendengar gumaman Gned.

“Para malaikat sudah kupukul mundur, Lord Gned. Tolong terbang pada ketinggian ini”

Aku mensenyumi Gned.

“M-MENGERTI!!”

Gned mengucapkan terima kasih dengan nada tergagap di kursi depanku.

Wyvern terbang tinggi ke langit, menembus udara.

Rasanya luar biasa.

Aku tidak bisa menikmati pemandangan ini karena harus berkonsentrasi jika sedang menggunakan sihir terbang. Kalau soal terbang, terbang ke punggung sesuatu tampaknya merupakan pilihan yang lebih baik.

Jadi, aku akan meminta wyvern saat aku pulang kembali ke Nargol.

Tak lama kemudian kami sampai di ujung Pegunungan Akeron.

“Terima kasih banyak, Lord Gned”

Aku, yang melompat turun dari punggung wyvern, berterima kasih pada Gned.

“Saya merasa terhormat atas ucapan terima kasih anda!!”

Gned terlalu gugup, dari awal sampai akhir perjalanan.

Tapi, kurasa dia lebih santai ketimbang pertemuan pertama kami.

“Saya akan mendoakan keselamatan perjalanan anda, sampai anda kembali lagi ke tempat ini!!”

“Terima kasih, Lord Gned”

Ucap Gned setelah mengendarai wyvernnya.

Yah, mulai dari sini kami akan jalan kaki.

Menurut penjelasan Nut, tampaknya tempat dimana Reiji dan yang lainnya tinggal adalah sebuah negeri yang di sebut Republik Suci Lenaria.

Akan lebih cepat sampai di sana jika aku menggunakan sihir perpindahan, tapi, karena sihirnya tidak befungsi pada tempat yang belum di tandai, jadinya tidak bisa.

Meskipun cukup jauh untuk mencapai Republik Suci Lenaria, dan tampaknya aku, seseorang yang datang dari dunia lain, telah berubah menjadi seorang superman dan bisa berlari lebih cepat ketimbang diriku yang ada di bumi. Jadi tidak akan memakan waktu lama.

“Nah, ayo pergi, Nut”

Begitulah langkah pertamaku, menuju dunia manusia.

Share this post on:
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments