Share this post on:

Kabut Tipis Medan Perang

Kalau begini, mereka hanya bisa dianggap pahlawan.

—FREDERICA ROSENFORT

KENANGAN MEDAN PERANG

Penerjemah: Weiss.

Orang menyebutnya tempat bertengger wivern1.

Puncak sakral, Gunung Wyrmnest, berdiri di tengah pegunungan tinggi. Tebing batu terjal ini curamnya menakutkan, menantang angkasa dengan puncak berbiku-bikunya. Tebing ini memisahkan benua utara dan selatan, menjadi titik strategis dalam hal jalur perdagangan. Puncak gunung berbentuk pilar-pilar yang saling terhubung serta tajuk bersalju, terlihat menusuk langit. Selain orang-orang yang tinggal di daerah keras ini, ibex2, elang, dan lynx3, juga mendiami pegunungan ini.

Tebing-tebing berbahaya itu adalah inti negara. Benteng alami teramat tak tertembus.

“Hawkeye Seven kepada semua benteng pengintai4. Gelombang kedua mendekat.”

Intel pengintai dari pangkalan pengintai yang terletak di sepanjang pegunungan ditransmisikan secara elektronik ke formasi pertahanan.

“Komposisi musuh dikonfirmasi. Bongkahan besi tua itu tidak kapok-kapok. Lebih banyak Grauwolf. Pancing mereka ke dalam jebakan dan hancurkan dari samping.”

“Diterima.”

Arus balik berwarna abu-abu tua meluncur mendatangi mereka. Legion maju dari kaki gunung yang bener-bener berada dalam kendali mereka, menuju puncak yang tidak bisa mereka masuki. Pasukan besar Grauwolf susah payah memanjat tebing, ujung tajam kaki mereka menusuk batu, memanfaatkan setiap pijakan yang memungkinkan.

 Tipe Tank, Löwe, tidak sanggup melintasi medan securam itu, apalagi tipe Tank Berat, Dinosauria. Löwe dibuat untuk bertarung di medan datar dan teramat-amat terbatas ketika bertempur di sudut vertikal. Karenanya lapis baja di bagian atas turet mereka lebih tipis. Menurut aturan praktis umum, senjata lapis baja lazimnya kesulitan melintasi dataran tinggi. Jadi medan perangnya didominasi unit mobilitas tinggi berlapis baja ringan seperti unit Legion tipe Dragoon—Grauwolf.

Rintangan pertama yang mesti mereka hadapi adalah kecuraman lereng itu sendiri yang dipenuhi gigi naga. Usai kecepatan yang biasanya mereka bangga-banggakan dihalangi pendakian sukar serta pagar besi, mereka dihadapkan ladang ranjau—yang cermatnya diatur ulang oleh para insinyur setiap pertempuran berakhir. Bahan-bahan peledak ini menyebarkan peluru gotri mematikan kepada segala sesuatu yang cukup tak beruntung untuk memicunya.

Dan begitu Grauwolf dipaksa menghentikan gerak majunya, mereka dihancurkan senapan mesin tanpa henti dan tembakan otomatis dari benteng-benteng pengintai yang ditempatkan di sekitar daerah tersebut. Tembakannya merobek lapis baja ringan mereka sampai masuk ke mekanisme internal, menciptakan ledakan yang masuk ke peluncur roket yang mereka bawa di punggung.

Tetapi senjata-senjata otonom ini tak mengenal rasa takut dan tetap maju walaupun jalan di depannya sulit. Mereka terus memanjat, tak memedulikan hujan tembakan dan besi yang memukul-mukul mereka dari atas. Mereka melangkahi sisa-sisa sekutu mereka, sesekali bahkan menginjak mereka sampai hancur selagi menyerbu musuh.

Sesuai efisiensi tanpa perasaan Legion yang telah mengungguli umat manusia sampai sekarang, Grauwolf itu ancaman. Tuk melengkapi kelincahan dan mobilitas yang melebihi manusia manapun, atau Feldreß apa pun di pihak umat manusia, mereka dipersenjatai bilah-bilah frekuensi tinggi yang mampu mengoyak lapis baja depan tank serta peluncur misil banyak antitank enam tabung di punggung mereka.

Namun bagi Legion, Grauwolf tidak ada bedanya dengan Ameise tipe Pengintai atau ranjau swagerak. Mereka pada dasarnya adalah prajurit pejalan kaki5—barisan unit yang betul-betul bisa diganti. Dengan kata lain, entah sebanyak apa pun mereka dihancurkan, sama sekali takkan memengaruhi Legion.

“Sial …”

Benteng pengintai di barisan depan akhirnya terkena serangan. Infanteri mekanis6 yang masih hidup lolos dari cengkeraman Grauwolf, tangan mereka membawa meriam otomatis dan senapan mesin berat. Istilah infanteri mekanis dulunya mengacu ke tentara yang mengendarai kendaraan bermotor, tapi di negeri ini, mereka sungguh-sungguh prajurit yang dimekanisasi.

Demi meningkatkan kemampuan manuver, mereka dilengkapi eksoskeleton7 yang terhubung langsung ke sistem saraf mereka. Populasi negara berpegunungan ini kecil, dan menjadi tentara adalah professi paling penting. Karena itulah, semua tentara dilengkapi zirah spesial ini.

Aliansi Wald, negara militeristik yang terletak di sepanjang puncak wilayah selaan benua. Mereka menjunjung tinggi kemerdekaan individu sebagai kebijakan nasional mereka dan menganggap warganya sebagai pedang yang mempertahankan negara. Elemen yang paling membentuk wilayahnya juga berfungsi sebagai bentengnya.

“Batalion Ketiga kepada Hawkeye Seven! Sementara waktu tinggalkan posisi ketiga dan mundurlah!”

“Diterima, batalion ketiga. Sisanya boleh kalian serahkan—”

“—kepada kami.”

Sesosok bayangan turun di atas medan pertempuran. Melintasi wilayah selatan Gunung Wyrmnest, membumbung tinggi di atas infanteri mekanis dan melindungi mereka seiring gerakannya. Feldreß yang dipajang LAMBANG L KAMBING Aliansi, mendarat satu per satu. Mereka punya empat kaki binatang dan penstabil yang menyerupai ekor panjang.

Bagian yang mirip punggung binatang membawa persenjataan utama unit ini, dan dari ujung bahunya memanjang jangkar kawat bak taring. Mereka selayaknya serigala yang membaur ke selubung hutan. Lapis baja mereka dicat pola kamuflase cokelat dan, memiliki sepasang sensor optik yang bersinar kuning sebagaimana mata binatang.

Namun fitur unit yang paling menonjol adalah pelengkap rangka metalik yang memanjang dari samping blok kokpit besar mereka, mengingatkan akan sayap griffin.

“MK. 6 Stollenwurm, begitu. Kalian sampai, unit lapis baja.”

“Tentu saja, komrad. Kumpulkan pasukanmu …. Kita akan balikkan keadaan ini.”

Saat berikutnya; Stollenwurm menabrak gelombang maju unit-unit Grauwolf. Nyaris bergerak secara vertikal sempurna—gerakannya sama saja seperti jatuh bebas—mereka turun ke Legion. Menggunakan pijakan apa pun sebisa mereka, melompat turun bagaikan singa gunung. Jikalau keempat kaki mereka tak cukup, mereka ‘kan melipat tubuh terus menggunakan kaki tambahan untuk menangkap wajah tebing, dan tidak lama kemudian, mereka bersilangan dengan musuh.

Meriam meraung. Grauwolf manapun yang terkena tembakan otomatis atau tembakan sebar akan tercerai-berai. Stollenwurm dioptimalkan untuk pertempuran jarak dekat—yang mana normal di medan pegunungan ini—juga dipersenjatai turet berlaras pendek yang berputar cepat dan bisa beradaptasi.

Bahkan Grauwolf gesit masih ditekan gravitasi dan tak mampu mempertahankan kecepatan mendaki mematikan yang biasanya mereka miliki selama mendaki. Mereka pun dari awal adalah unit lapis baja ringan. Lantas mekanisme internal dan seluruh bagian mereka diledakkan Stollenwurm, ibarat potongan sutra ditebas pisau tajam.

Satu Stollenwurm Bertanda Pribadi senapan musket tampil paling jago dari sesamanya. Sama seperti infanteri mereka, Aliansi menghargai jumlah Operator Feldreß terbatasnya, jadi mereka dilengkapi lapis baja memadai. Dan supaya meningkatkan mobilitas unitnya, Stollenwurm ditambahkan sayap. Unit-unit itu akan membumbung menunggangi angin yang bertiup melalui pangkalan dekat puncak gunung. Taktik unik ini memungkinkan mereka mencapai permukaan dan lini depan pertempuran lebih cepat dari kecepatan jelajah kaki.

Mereka tinggal meluncur dan sayapnya tak punya penggerak. Karena tujuannya hanya untuk turun cepat, sayapnya tidak berguna untuk pertempuran. Maka dari itu, sayap-sayapnya akan dilebarkan dan disebarkan ketika perlu dan bila tidak akan dilipat.

Biasanya, Stollenwurm akan menangkap hembusan angin yang akan menahan kejatuhan mereka kemudian mengganti arah, bergerak bersama angin ibaratnya elang yang menukik bebas nan anggun. Tetapi unit ini berbeda. Begitu angin bertiup, gerakan Stollenwurm akuratnya mengejutkan, seolah-olah dapat melihat aliran udara.

Transmisi masuk dari benteng pengintai jauh di atas mereka. Benteng itu telah dipulihkan dari kuasa musuh. Markas Besar segera memerintahkan mereka untuk mundur. Aliansi tidak boleh terlalu jauh mengejar musuh lalu kehilangan Feldreß dan para pilot berharganya kala itu.

“Anna Maria, menerima. Semua unit, hentikan pertempuran dan kembalilah ke pangkalan.”

Membalas kedua transmisi, Operator Stollenwurm bertanda senapan musket mendesah lirih. Seperti biasa, operasinya setengah kelar, antiklimaks, dan sama sekali tidak bagus. Kokpit Feldreß lumrahnya sempit tidak peduli negara atau modelnya, tetapi Stollenwurm sangatlah ketat. Tidak punya layar optik, sebagai gantinya mentransmisikan informasinya langsung ke kornea Operator lewat layar yang dipasang di kepala di atas eksoskeleton yang diperkuat.

Sebagian besar kokpit diisi oleh rangka lapis baja dan bagian tetap yang berfungsi ganda sebagai peredam. Demi meringankan beban Operator dan memastikan keselamatan mereka karena akselerasi ekstrem saat jatuh bebas ditambah dampak pendaratan, seluruh Operator Aliansi dilengkapi eksoskeleton lapis baja yang diperkuat ketika mengoperasikan Feldreß.

Salah satu unit pendamping Operator menyusul unit Bertanda Pribadi tersebut kemudian mengirimkan transmisi.

“Semengesankan biasanya, Kapten.”

“Semua orang bisa melakukan ini selama punya pengalaman cukup, Sersan Kepala.”

“Putri heroik kita ini mengatakan hal yang cukup berat, ya?” bawahan lain memotong perbincangan mereka, selanjutnya suara tawa memenuhi transmisi.

“Jadi kita akan dipindahkan sehabis operasi ini, kan …? Dan destinasi kita berikutnya adalah Federasi. Bersama orang-orang …”

“Iya.”

Merekalah orang yang dibuang tanah air mereka dan disangkal nama serta hak asasinya. Namun meski begitu, mereka bertarung di medan perang dengan kematian pasti. Kemudian menerobos masuk wilayah Legion dan menghancurkan kartu truf mereka, Morpho. Setelah itu, mereka memusnahkan dua basis produksi Legion yang terletak di utara Republik dan kedalaman Gunung Dragon Fang Kerajaan Bersatu.

Terakhir, mereka menangkap ratu. Mereka sekelompok elit sejati. Pedang tertangguh Federasi—pengamuk penggila perang yang sementara waktu ini tengah dilindungi. Mereka dibesarkan di medan perang, dipertegar api konflik dan diasah kecamuk perang. Mereka para monster yang menjadikan kematian sebagai jalan hidup.

sama sepertiku.

“Divisi Penyerang 86. Unit yang terdiri dari para 86 menakutkan.”

Catatan Kaki:

  1. Wivern adalah makhluk mitologis bersayap dengan kepala naga, tubuh reptil, dua kaki (kadang-kadang tidak ada), dan ekor bergelung. Tergantung budaya bersangkutan, wivern dapat dideskripsikan menyemburkan api atau memiliki bisa mematikan, atau memiliki dua kemampuan tersebut atau tidak sama sekali. Gambar wivern dapat ditemukan dalam lambang atau bendera, terutama dalam budaya Eropa. Ada varian wivern yang menghuni laut, disebut Wivern laut yang memiliki sirip ikan sebagai pengganti ekor naganya yang melingkar.
  2. Ibex Alpen (Capra ibex) adalah spesies kambing liar yang hidup di Pegunungan Alpen di Eropa …. Ibex Alpen jantan mempunyai tinggi 90–101 sentimeter (35–40 in) dan berat 67–117 kilogram (148–258 pon). Sementara betina lebih kecil dengan tinggi 73–84 sentimeter (29–33 in) dan berat 69–98 kilogram (152–216 pon).
  3. Lynx adalah salah seekor dari 17 jenis kucing liar yang berukuran sedang. Semuanya adalah anggota dari genus Lynx, tetapi ada banyak kekacauan tentang cara terbaik untuk menggolong-golongkan spesies felis pada masa kini. Sebagian ahli menggolongkan mereka sebagai bagian dari genus Felis.
  4. Sebuah benteng pengintai (Bahasa Inggris: pillbox) adalah sejenis blockhouse, atau pos penjaga beton yang digali, biasanya dilengkapi dengan celah untuk menembakkan senjata. Benteng pengintai pada dasarnya adalah suatu tempat menembak pada parit yang diperkuat dengan beton untuk melindungi dari tembakan senjata kecil dan granat, dan dinaikkan untuk meningkatkan medan tembak.
  5. Infanteri merupakan pasukan tempur darat utama yaitu pasukan pejalan kaki yang dilengkapi persenjataan ringan, dilatih dan disiapkan untuk melaksanakan pertempuran jarak dekat.
  6. Infanteri mekanis (bahasa Inggris: Mechanized infantry) adalah unit infanteri yang dilengkapi dengan pengangkut personel lapis baja (APC) atau kendaraan tempur infanteri (IFV) untuk transportasi dan pertempuran (lihat juga kekuatan mekanik).
  7. Pernah main game Death Stranding? Ga pernah? Ok nih gua kasih skrinshot tentang eksoskeleton canggih di masa depan nanti yang bisa dipake manusia, hehe, biar lu pada ga penasaran.

8. Senapan lontak atau juga dikenal dengan nama musket adalah senjata yang populer di antara abad ke-15 sampai pertengahan abad ke-19. Senapan lontak hanya dapat ditembakkan sekali setelah diisi dengan amunisi bola timah dan mesiu, dan diisi dari depan moncong laras senapan.

Share this post on:
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments