Share this post on:

CH 64.jpg

Penerjemah: Nimus Origin

Shadow Extraction sukses.

Jelaslah!

Jinwoo mengepalkan tinjunya. Jalan kemenangan dalam pertarungan ini seperti teka-teki. Dan potongan terakhir teka-teki ini baru saja teraih. Black Knight yang mewujud dari bayangan Kim Cheol lebih besar dan pekat dari bayangannya sendiri. Knight itu menyebarkan aura bengis.

Waduhek, aku tahu Kim Cheol itu kepala batu, tapi yang satu ini…

Bahkan dalam situasi intens, Jinwoo terkagum-kagum.

Tolong beri nama soldier ini.

Oh ya, sebuah nama.

 

Jinwoo melirik sebentar ke samping. Ygritte terdesak oleh boss, kekuatan regenerasi yang membuat knight itu bertahan.

Bats!

Satu tangan Ygritte terputus.

Duh, aku harus cepat.

Nama.

Haruskah dia menggunakan nama pria ini? Jinwoo menggelengkan kepala. Tidak, tidak bagus menggunakan nama manusia kepada Undead.

Oh ya, Kim Cheol artinya besi, jadi Iron saja!

Jinwoo mengambil nama itu. Di saat menentukan pilihannya, bayangan yang baru saja terlahir mendapatkan nama.

Iron Level 1
Knight Grade

Knight Grade! Kelasnya sama dengan Ygritte, tapi sekarang bukanlah waktu untuk berpesta pora.

Tak ada waktu untuk bersantai-santai!

Jinwoo menunjuk boss…

“Iron!”

Iron menggerakkan tubuh besarnya dan melangkah ke depan.

Tap! Tap! Tap!

Tubuh raksasanya diselimuti kekuatan, tapi tidak mungkin mahluk lamban ini mampu melawan boss gesit. Walau demikian, Iron melampaui ekspektasi Jinwoo. Knight raksasa itu membusungkan dadanya dan meraung-raung.

RAHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH-!

Apa?

Sebuah pesan muncul di depan Jinwoo yang linglung.

Kringgg~

 

Iron telah menggunakan Taunting Shout
Boos telah tertaunted

“Taunt skill!”

Kim Cheol adalah seorang A-rank Tanker. Pantas saja, dia mempunyai skill agro yang kuat, dan Iron, bayangannya persis meniru skill itu. Kepala boss teralih ke knight raksasa. Meninggalkan Ygritte, yang bisa dikalahkan dengan cepat, boss itu menerjang maju menuju Iron seolah-olah dikuasai hantu. Iron merapalkan Strengthen dan menahan serangan boss.

Kerja bagus!

Jinwoo mengangguk-angguk bangga. Di sisi lain, tangan Ygritte bergenerasi. Asap hitam berkobar-kobar dari luka di tangan knight. Boss masih fokus pada Iron. Jinwoo dan Ygritte memulai serangan gabungan mereka.

“…”

Park Heejin diam seribu bahasa. Adegan yang tampil di depannya jauh dari kenyataan. Dia bahkan tidak lagi penasaran. Di sampingnya, Han Songyi bertanya dengan suara lirih.

“Unni…”

Perlu beberapa saat sampai Park Heejin merespon.

“Hah? Hmmm?”

“Apa…apa semua Hunter bertarung seperti ini?”

Suara gadis itu dikelubungi ketakutan dan getaran. Respon Park Heejin sangat singkat.

“…Kalau itu yang terjadi, pikirmu aku akan mendapatkan lisensi?”

Go Myunghwan menutur dengan mata melongo.

“Apa…apa kita sedang bermimpi?”

Seandainya semua ini mimpi, pastinya mimpi buruk. Park Heejin hanya dapat menyaksikan magic beast bertarung melawan sesuatu yang berpakaian hitam sambil membuka mulutnya. Pada saat yang sama, dia khawatir.

Saat kita keluar, kita akan…

Sebagai penyintas, mereka akan diwawancarai dan selidiki. Bagaimana bisa dia menjelaskan semua ini? Berpikir bahwa Sung Jinwoo-lah yang merencanakan semua kejadian ini, dia tidak bisa membayangkan caranya bereaksi. Tukasnya pada Hunter-Hunter lain.

“Tapi, kau tahu.”

Gemetaran selagi duduk di tanah, Yoon Gijoong susah-susah membuka mulutnya.

“Gundah-gulana mengenai apa yang mesti dilakukan saat kita keluar…Bukankah itu luar biasa?”

Keseluruhan party mengangguk secara bersamaan.

Mereka berada di High-level Dungoen, apalagi Red Gate. Tatkala mereka dibuang oleh Kim Cheol, mereka sudah berada di lidah kematian. Namun kini, mereka mengkhawatirkan dunia luar seolah-olah keluar dari sini tidak menjamin keamanan mereka. Semua ini berkat satu orang pria. Prak Heejin memindahkan tatapannya kepada Jinwoo.

Sung Jinwoo-ssi, kau…

Kekaguman di hatinya menyuarakan ucapan terima kasih sekaligus keterkejutannya.

Crot!

Casaka’s Poisoned Fang menusuk bahu bos.

Paralysis diaktifkan.
Target resistance kelewat tinggi. Efek dibatalkan.
Bleeding diaktifkan.
Target resistance kelewat tinggi. Efek dibatalkan.

 

Akhir-akhir ini, karena musuhnya sudah jauh lebih kuat, efek spesial Casaka’s Poisoned Fang’s tidak terlalu berfungsi. Tapi tetap saja, membuat luka sudah sangat bagus.

Mantap!

Lebih banyak luka muncul di tubuhnya, gerakan boss mulai memelan.

“ARghh!”

Senyumnya telah lama menghilang. Memerlukan Jinwoo, Ygritte serta Iron untuk menghadapinya.

Sedikit lagi!

Mendadak, Iron berhasil mengunci boss dengan memeluk tubuh tengahnya dari belakang.

“Sekarang!”

Pada aba-abanya, Jinwoo dan Ygritte mundur. Mata bos membelalak.

“Apa yang kau…?” tanya boss.

Shadow Mages yang telah selesai merapalkan sihir, melancarkan sihirnya pada Iron.

Bumm!

Duarrrrr!

DUAR!

“Huek!”

Untuk pertama kalinya, boss menunjukkan tanda-tanda kesakitan. Ice elf memutar tubuhnya dan tangan Iron terhempas.

Krakk!

Boss menatap dengki Jinwoo.

“URAGHHHHHHH”

Jinwoo sekali lagi terkagum pada kekuatan boss.

Biarpun sudah terkena serangan sebesar itu, dia masih bisa menyerang sekuat ini!

Memang benar-benar boss high level-Dungeon. Namun demikian, skala pertarungan ini telah dikuasai Jinwoo.

Dagger Throw!

Sebagaimana dia mengalahkan White Walker sombong itu, Knight Killer terbang kea rah boss. Jinwoo bahkan menggunakan Ruler’s Hand untuk menambahkan kecepatannya.

Wuzzzz-~

Belati tersebut mencapai boss Dungeon secepat kilat.

Trang!

Tahu tidak bisa dihindari, boss menangkis belati dengan tantonya.

Krak!

Karena kecepatan Knight Killer, retakan besar muncul di tanto.

Pada saat yang sama pula.

Memotong jarak menggunakan Stealth dan Sprint, Jinwoo menusuk tulang iga sang Ice elf dengan Casaka’s Poisoned Fang.

Jrot!

Mata boss melebar karena kesakitan.

“Huek!”

Walau begitu, Ice elf meraih pergelangan tangan Jinwoo. Matanya berteriak-teriak bahwa dirinya tidak boleh mati tanpa membekaskan serangan pada musuh.

“KAHHHHHH!”

Boss menaikkan tantonya ke atas kepala Jinwoo. Jinwoo mendengus songong di depan mukanya.

Palu raksasa menghujam kepala Ice elf.

Duaggg!

Ice elf itu kernyau menderita, kepala boss itu menabrak salju. Di belakangnya ada Iron memegang palu raksasa, tangannya sudah beregenerasi. Knight raksasa itu mengangkat palunya sekali lagi lalu dihujamkan ke bawah.

Duaggg!

Ygritte juga bersiap untuk menyerang tetapi langsung menyarungkan pedangnya lagi. Jinwoo juga mengembalikan belati ke inventory.

Kringg~

Kau mengalahkan boss Dungeon
Kau naik Level!
Kau naik Level!

Duagg!

Fuhh, akhirnya berakhir juga.

Jinwoo mendesau lega. Pertarungan yang sukar. Dia baru saja hendak menghela nafas tapi menyadari Iron.

“Hei, hei, sudah cukup.”

Jinwoo buru-buru menghentikan anggota baru pasukannya. Iron baru saja ingin menghujamkan palunya ke bawah, tapi sudah terhenti. Seperti tubuh lamanya, nampaknya knight raksasa ini lebih lambat.

Mayat boss tergeletak di sana, kacau parah.

Yah, tidak ada yang salah dari bayangannya.

Jinwoo lagi-lagi tersenyum beliak. Upahnya dari pertarungan sengit sudah menunggu di bawah kakinya.

Sang Hunter memerintah dengan suara lirih.

“Bangkitlah.”

 


Pukul 3 malam.

Paras empat orang pria yang menjaga area itu sudah gelap. Tidak lagi bisa menunggu, Hyun Gicheol angkat bicara.

“Kami akan terus berjaga-jaga di sini, kenapa anda tidak beristrirahat dahulu, Guildmaster?”

“Anggota Guildku ada di sini. Bagaimana bisa aku beristrirahat?”

Baek Yoonho sudah bertekad. Sebagai master Guild dan seorang S-rank Hunter, dia tidak bisa meninggalkan daerah ini. Tiba-tiba, Ahn Sangmin terkejut.

“Apa? Red Gate-nya!”

Hyun Gicheol dan Joo Sungchan menyadarinya pula…

“Red Gate terbuka!”

“Mereka menyelesaikan Dungeon!”

“Ada orang…ada orang yang keluar!”

Baek Yoonho mengepalkan tinjunya.

Kim Cheol, Kim Cheol, dia berhasil!

Keempat pria itu berlari menghampiri Gate. Tidak dapat menahan kegembiraan, Baek Yonhoo mencari wajah Kim Cheol di antara para penyintas. Akan tetapi, setelah semua orang keluar dari Gate, dia tidak menemukan Kim Cheol sama sekali.

Huh? Ada yang ane.

Bahkan Joo Sungchan, yang meyakinkan semua orang untuk percaya pada Kim Cheol, salah tingkah dan gelagapan.

“Hunter Park Heejin-nim! Hunters Go Myunghwan-nim, Yoon Gijoong-nim!”

“Hunter Sung Jinwoo-nim!!!”

Melihat Jinwoo mengikuti Han Songnyi keluar Gate, senyum tumbuh di wajah Ahn Sangmin.

Sudah kuduga.

Mood Joo Sungchan dan Ahn Sangmin telah 100 persen berubah dari beberapa jam yang lalu. Akan tetapi, senyum Ahn Sangmin tiba-tiba memudar. Setelah lima Hunter, termasuk Sung Jinwoo, keluar dari Gate, Gate menghilang menjadi sebuah ketiadaan.

“Jangan-jangan…yang tidak berada di sini?”

Dengan wajah menyesal, Jinwoo mengangguk. Hyun Gicheol, yang menanyai pertanyaan ini, membatu.

Tidak mungkin…

Air mata mengalir turun, Hyun Gicheol mulai membacakan nama-nama orang yang gugur dalam party. Pekerjaan yang menyedihkan, tetapi seseorang mesti menyelesaikannya. Baek Yoonho menganga.

Hanya low-rankers yang kembali? Tidak satu pun A-ranker dan cuma satu B-ranker?

Mustahil. Apa yang sebenarnya terjadi di sana?

“Ayo, akan kuantar kau pulang.”

Jinwoo baru saja hendak pergi dari TKP dengan Han Songnyi, namun Baek Yoonho meraih pergelangan tangannya.

“Maaf, tunggu sebentar-“

Wusssss!

Jinwoo mendepat pegangan cengkeraman S-ranker, dan mata Baek Yonhoo menajam.

“Bisa bicara sebentar?”

Jinwoo berbalik.

“Saya sedikit lelah. Jikalau anda punya pertanyaan, tanyakan saja anggota-anggota Guild.”

Baek Yoonho tidak tahan lagi. Dia mengungkapkan identitasnya pada Jinwoo.

“Aku Baekho’s Guildmaster, Hunter Baek Yoonho.”

Mata Jinwoo masih membeku.

“Terus?”

Dihadapkan tanggapan dingin Jinwoo. Alis Baek Yoonho mengernyit dan berubah menjadi alis magic beast. Tidak ada ciri-ciri manusia sama sekali, mata beast.

“Kami baru saja kehilangan sembilan anggota Guild karena insiden ini. Sebagai Guildmaster, aku punya hak untuk menanyaimu pertanyaan ini.”

Ini bukanlah permintaan.

Melainkan perintah.

Dengan kata lain, sebuah ancaman.

Tidak peduli apa yang terjadi, Baek Yoonho tidak berniat melepaskan Jinwoo semudah itu. Tapi mendadak, Jinwoo balik memelototi Guildmaster. Dia tidak terdesak oleh ancaman murni S-ranker.

“Dan aku baru saja menyelamatkan tiga anggota Guildmu. Bila kau pemimpin mereka, bukankah semestinya kau berterima kasih padaku sebelum mengomentari apa-apa?”

E-rank Hunter mengindahkan desakan ini, S-rank Hunter menahan emosinya. Pria ini benar. Baek Yoonho tidak punya hak untuk adu argument.

“…Maafkan aku.”

Saat Baek Yoonho menundukkan kepalanya, Jinwoo berbalik sekali lagi.

“Han Songnyi, kita pergi.”

“Oke.”

Murid itu diam-diam mengikuti Jinwoo setelah melirik sebentar Baek Yoonho. Tak lama kemudian, para Hunter masuk ke dalam mobil van dan meninggalkan TKP.

Apa yang baru saja terjadi…

Kepalanya kacau, Baek Yoonho berlari mendekati high-ranker penyintas.

“Maaf, Park Heejin-ssi.”

Wanita itu tengah menghangatkan tubuhnya dengan beberapa the yang dibuat Hyun Gicheol dan mengangkat kepala.

“Ada apa dengan orang itu? Kenapa dia marah-marah?”

Party mereka telah mengatasi banyak rintangan dan seharusnya senang keluar dari Gate hidup-hidup, lantas kenapa Jinwoo sangat marah? Park Heejin menggelengkan kepala.

“Aku tidak yakin…Dia mengalahkan boss dan berteriak tiga kali di depan mayatnya…Kemudian dia sangat marah setelahnya…”

“Dan sebelumnya dia baik-baik saja?”

Park Heejin menatap Go Myunghwan dan Yoon Gijoong. Dua pria itu mengangguk berbarengan.

“Pria aneh…”

Ujar Baek Yoonho sambil melihat dari jauh arah Jinwoo pergi. Ahn Sangmin menghampiri bosnya seakan mood buruk Jinwoo adalah salahnya.

“Maafkan saya, Guildmaster. Saya yakin dia hanya lelah saja. Menurut saya, dia bukanlah orang jahat.”

“Tidak, bukan itu masalahnya.”

“Ya, pak?”

Baek Yoonho berbalik dan menghadap Ahn Sangmin.

“Kenapa kau belum merekrut orang itu juga?”

“P-pak?”

Ahn Sangmin tidak kuasa menyembunyikan rasa malunya. Tapi rasa malunya sekejap berubah jadi merinding di hadapan Baek Yoonho.

Melawanku…

Seorang S-ranker lagi-lagi mengingat tatapan mata Jinwoo beberapa waktu yang lalu dan menelan ludah.

Gulp.

Andaikan tadi emreka bertarung, Baek Yoonho yakin dia akan kehilangan satu tangan.

Mungkin lebih parah…

Menyadari maksud perkataan Guildmaster. Ahn Sangmin cepat-cepat membalasnya.

“Saya sedang mengusahakannya.”

Kepala Baek Yoonho mendongak ke atas.

Sung Jinwoo.

Mata Kepala Ahn yang hebat tidak pernah salah.

“Mulai dari sekarang, Guild telah mendukung penuh usahamu. Kau harus membuat pria itu berada dalam genggaman kita.”

Share this post on:
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments