Radio Rock ‘n’ Roll
Penerjemah: DaffaNieR
Saat itu kami tak bisa menghindarinya, tapi tidak masalah, besok kami akan lari lebih cepat, merentangkan tangan kami lebih jauh … hingga suatu pagi—lantas kami terus berjuang, bak kapal melawan arus, terhanyut selama-lamanya kembali ke masa lalu.
-Francis Scott Key Fitzgerald.
Vertin: Hujan.
Vertin: Bukan, bukan hujan.
Vertin: Namun “Badai”.
Vertin: “Badai akan datang.”
Regulus: Aha, apa kau merasa mabuk laut?
Regulus: Buka mata kalian, pengikut-pengikutku
Regulus: Tepat jam dua belas siang dan APPLe yang bergoyang sedang menyambut pengunjung yang paling tidak diinginkan ….
Regulus: Akan kuadakan dengar pendapat untuk kalian!
Regulus: Kalian para penguntit, menguntitku, “sang Bajak Laut”, selama berhari-hari
Regulus: Bersiaplah untuk digoyang kapal rock ‘n ‘roll siang-malam.
Regulus: Nah, dengarkan Radio APPLe, ikuti aku! Ayo hitung mundur sampai senang!
Regulus: Tiga!
Regulus: Dua!
Regulus: Satu!
Regulus: Ucapkan nama kalian, dasar antek-antek pemerintah Inggris!
Regulus: Ucapkan nama kalian, dasar para perampok Manus Vindictae!
Regulus: Kalian melarang musik?
Regulus: Kalian merampok pedagang?
Regulus: Bibir kami tersegel dan kami mengembara
Regulus: namun takkan ada yang mengubah
Regulus: cinta kami akan kebebasan selamanya!
Regulus: Ada apa?! Apa yang terjadi?
APPLe: Ada kapal hitam besar di belakang kita. Kita lagi diserang!
Regulus: Ya ampun! Matikan mikrofonnya!
Regulus: Jembatan … meriam berpembuluh darah …. Apa-apaan itu?!
Regulus: Mana mungkin! Aku baru memainkan satu lagu?!
APPLe: Kapten, itu simbol Manus Vindictae!
Angin bertiup kencang.
Regulus: Manus Vindictae? Para teroris itu?
Regulus: Apakah karena “barang kecil”-ku? Atau ….
Regulus: Aku paham ….
Regulus: Kaki tangan kalian di sini!
Regulus: Ingatlah, kalian masih jadi tawanan Bajak laut ini! Cepat suruh mereka padamkan api, kalau tidak ….
Bom lain menabrak kapal. Tak lama kemudian bau bubuk mesiu dan percikan api memenuhi udara.
Regulus: *uhuk*
APPLe: Kita tenggelam. Ayo siap-siap tinggalkan kapal, kaptenku!
Regulus: Uwah ….
Regulus buru-buru menghilangkan mantra pembisu pada para tawanan.
Regulus: Hei! Hei hei! Aku bersedia menyerahkan kalian … tapi tolong jangan hancurkan kapalku!
Regulus: Piringan-piringan hitamku adalah harta karunku …. Tidak boleh ada kekerasan!
Regulus: Katakanlah sesuatu jika kau bisa mendengarku. Hei!
Penyelidik Laki-Laki: ….
Penyelidik Perempuan: ….
Penyelidik Perempuan: *uhuk* …. Kami tak kenal mereka. Sudah kami bilang.
Penyelidik Laki-Laki: Kami ini penyelidik dari Yayasan.
Penyelidik Perempuan: Kalian salah orang.
Regulus: Ahh ….
Regulus: Lindungi piringan-piringanku!!
lanjutannya bang
Mantap