Jika Mengemban Keserakahan

Penerjemah: Vasneiys

Mimpi, aku melihat mimpi.

Mimpi yang takkan usai, mimpi yang terus berulang, mimpi tiada akhir, mimpi takkan berakhir—

Berulang-ulang, berkali-kali, mengulangi kesalahan berulang, kian terus membenarkannya. Seribu kali, diulang. Sepuluh ribu kali, dihubungkan. Seratus juta kali, mengatasinya. Tanpa sadar, sudah tidak terhitung lagi.

Penderitaan, teror, keresahan, kehancuran, kebencian, kegilaan.

Letih, terguncang, sinting, rusak, perubahan, membusuk, menderita; hati yang hancur berkeping-keping.

Namun. masih ada tempat yang ingin kujangkau.

Namun, masih ada keinginan yang ingin kulindungi.

Meskipun tidak seorang pun mengetahui tragedi tanpa ujung yang terus terjadi dan terjadi, aku takkan lupa. Walaupun tak satu orang pun tahu, hanya aku yang bisa melupakannya.

—biarpun orang yang ingin kuselamatkan menangis, aku masih ingin menyelamatkan mereka.

Lantas, bahkan kini, aku tak menyesal meraih tangan itu. Jika ada yang kusesali, maka adalah aku yang ragu-ragu dan bimbang meraih tangannya, serta rasa frustasiku kepada hati lemah nan rapuh yang tidak bisa kutetapkan.

Mampus kena prank, gua TL awal-awal doang, lanjutannya kapan-kapan :p