Share this post on:

Ankoku Kishi Monogatari ~Yuusha wo Taosu Tameni Maou ni Shoukansaremashita~

Volume 1

Bab 15

[Percakapan Dengan Sang Dewi]

Penerjemah : DarkSoul

Chiyuki bercakap-cakap dengan Rena.

“Lama tak bertemu, Dewi Rena”

“Sudah lama juga, Chiyuki”

Sudah lama aku tidak bertemu dengan Rena.

Terakhir kali kami bertemu tiga minggu yang lalu.

Rena dan aku adalah satu-satunya individu di kuil ini.

Karena jika Reiji di sini, dia pasti akan memenuhi keinginan Rena.

Dengan enggan, pokoknya kami dapat meyakinkannya.

Nah, karena kami tidak bisa meninggalkan Reiji sendirian, semua orang tinggal menemaninya.

“Ada apa, Chiyuki?”

Aku menatap Rena.

Wajah cantik dengan rambut yang melambai-lambai layaknya bintang, dada indah yang bahkan lebih besar dari Sahoko. Tidak hanya Reiji, wanita ini mampu menarik banyak pria untuk meminangnya.

“Ya, saya memanggil anda ke sini karena ada sesuatu yang ingin saya pastikan”

Sebenarnya aku ingin menghilangkan dilemaku dengan langsung mendatangi kediaman Dewi Rena di Elios.

Tapi, sepertinya kami tidak bisa pergi kesana tanpa izin Raja para Dewa, Oudith. Terlebih lagi, aku tidak punya pilihan lain selain memanggil Rena ke tempat ini kapanpun ada pertanyaan dalam benakku.

Walau Reiji pernah merengsek masuk ke Elios tanpa mempedulikan hal-hal rumit itu, Pada akhirnya dia menyerah ketika Dewi ini menyuruhnya kembali dengan membungkuk dan menampakkan dadanya.

“Pertama-tama, mengapa Para Dewa Elios membiarkan Raja Iblis dengan segala urusannya begitu saja?”

Itu pertanyaan pertamaku.

“Bukannya mereka membiarkan Raja Iblis, tapi…para Dewa punya kondisi tersendiri, tahu”

Jawab Rena dengan wajah menyesal.

“Boleh saya mendengar kondisinya?”

“Maafkan aku, Chiyuki. Aku … tidak bisa memberitahunya”

Dari tindak-tanduk dan responnya, tampaknya dia tidak akan memberitahuku.

“Jadi begitu…”

“Apa hanya itu yang ingin kau tanyakan?”

Tentu saja tidak.

“Tidak, malah ada masalah penting lain yang ingin saya tanyai”

“Masalah penting? Aku penasaran apa itu…”

Aku menarik napas dalam-dalam, lalu membuka mulutku.

“Dewi Rena, ada orang lain yang dipanggil selain kami, benar?”

Ditanyai, wajah Rena menjadi suram.

“Jadi Chiyuki menyadarinya, ya…seperti yang kau bayangkan”

Aku lebih terkejut setelah mendengar perkataan Rena.

“Sudah saya duga, jadi itu benar…”

“Ya, Chiyuki. Bahkan aku pun baru mengetahui masalah ini lima hari yang lalu”

Lima hari yang lalu? Tahu?

Mungkinkah orang ini tidak dipanggil oleh Rena?

“Dewi Rena, benarkah anda yang memanggil orang itu?”

“Eh, aku? Untuk apa?”

Aku justru semakin yakin setelah menyaksikan tanggapan Rena. Insan yang memanggil orang itu bukanlah Rena.

Ada insan lain yang memanggil manusia dari bumi selain Rena.

Meski aku tidak tahu detail-detail pemanggilan dari Rena, tidak aneh jika ada orang lain yang dapat memanggil seseorang dari dunia lain.

Kalau begitu, tidak perlu ditelusuri lagi.

“Maafkan saya, Dewi Rena. Nampaknya saya meragukan anda”

“?”

Ekspresi Rena berubah menjadi bingung.

Mungkinkah dia tidak pernah berpikir akan diragukan?

Baiklah, ayo ganti topik.

“Mari ganti topik, tapi ada sesuatu yang saya inginkan di topik selanjutnya”

“Sebuah…keinginan?”

“Tolong kirim kembali saya dan Shirone ke dunia asal”

Setelah mendengar permintaanku, wajah Rena terlihat bingung.

Seharusnya Kami semua. Akan tetapi, Reiji tentu saja tidak akan mengingkari janjinya pada Rena.

Kendati begitu, sudah setengah tahun. Kami tidak bisa terus lepas tangan dan harus cepat kembali.

Dan lagi, Shirone dan aku sudah memutuskan untuk kembali pulang.

Kemudian, aku dan Shirone akan melaporkan kepada seluruh keluarga party bahwa kami aman-aman saja.

“Jadi kau tidak lagi ingin membantu mengalahkan Raja Iblis?”

Ucap Rena dengan mata berkaca-kaca.

“Sudah setengah tahun. Kami tidak bisa mendekam di dunia ini lagi”

“Kenapa begitu?”

Rena memohon-mohon dihadapanku. Kalau aku Reiji, mungkin sudah kudengarkan permohonannya.

Tapi tatapan semacam itu tidak akan mempengaruhiku.

Lalu, mendadak terlintas sebuah ide di kepalaku.

“Aku mengerti”

“Jadi anda menerima keinginan saya”

Rena tersenyum. Seolah-olah hanya dengan senyumannya mampu membuat bunga bermekaran.

“Kalau dipikir-pikir, ada orang lain yang menggunakan sihir pemanggilan, kan?”

Saat aku mengatakan apa yang ada di pikiranku.

Mimiknya justru makin parah dari yang sebelumnya.

“Chiyuki, maksudmu apa?”

“Jika anda tidak mengabulkan keinginan kami, saya hanya harus pergi ke tempat orang itu

Setelah mengatakan itu, tampang Rena bahkan menjadi lebih menyeramkan.

Sosok itu belum pernah Rena tunjukkan sampai sekarang.

Punggungku merinding.

“Chiyuki! Jadi begitu rencanamu selama ini?”

Aku didesak oleh aura Rena.

Apa sampai segitunya dia tidak ingin kami pergi?

“T-tidak. Sebetulnya, hanya saya saja yang begitu…”

Pada dasarnya, hanya aku yang bilang ingin kembali ke dunia asal. Kemudian diikuti dengan Shirone.

Raut wajah Rena kembali normal. Aku lega setelah mendapati aura Rena menghilang.

“Aku mengerti, Chiyuki. Jadi tidak apa-apa kan, jika hanya kau yang kukirim kembali?”

Rena tersenyum padaku.

Sudut Pandang Ksatria Kegelapan, Kuroki.

Sudah dua hari semenjak kejadian terakhir.

Kalau dipikir dengan seksama, rasanya mustahil.

Mustahil rasanya mengetahui situasi party pahlawan tanpa memberitahu keberadaan dan kemampuanku.

Dan sekarang, aku tidak boleh ceroboh lagi.

Menurut informasi Nut, party pahlawan tidak membuat pergerakan spesial lain.

Tapi untuk memastikan saja, aku tinggal di gubuk ini, tidak masuk-masuk ke dalam benteng.

Aku menyerahkan seluruh penyusupan dan sabotase kepada Nut.

Jadi, aku bertanya-tanya aku datang sejauh ini untuk apa.

Pada akhirnya, aku memberitahu semuanya pada Nut.

Setelah aku memberitahunya.

“APA, PAHLAWAN REIJI SEBENARNYA ADALAH RIVAL CINTA DIEHART-SAMA!!!”

Teriaknya.

Sepertinya dia salah paham akan sesuatu. Dari awal, aku memang bukan musuh Reiji, namun demikian…

Tetap tidak bisa menyelesaikan kesalahpahaman ini.

“Jelas sudah mengapa anda dipanggil ke sisi Raja Iblis”

Dia memberitahuku sesuatu yang tidak jelas.

Dia terus-terusan menanggapi penjelasanku.

“Tolong serahkan semuanya pada Nut ini”

Dia meyakinkanku.

Aku malah tidak tahu apa yang tengah terjadi.

Tapi, dengan ini, mungkin dia akan membawakanku informasi yang berguna.

Terlebih lagi, Nut sedang memperhatikan situasi di dalam kuil.

Dari pembicaraan pendeta-pendeta kuil, Nut memberitahuku bahwasanya sang Dewi telah turun ke kuil.

Dialah dalang dibalik pemanggilan Reiji. Mungkin sesuatu yang serius akan terjadi.

“Saya kemba~li, Diehart-sama~”

Nut telah kembali.

“Apa kau memperoleh informasi mengenai alasan turunnya Dewi Rena?”

Nut menggeleng-gelengkan kepalanya penuh ketidaktahuan.

“Tampaknya dia berbicara dengan seseorang yang bernama Chiyuki, tapi saya tidak bisa mendengar isi percakapnnya karena pertahanan di sana terlampau kuat”

Sang Dewi tentunya sangat dijaga. Sampai-sampai Nut tidak bisa menyusup untuk menggali informasi lebih.

“Begitu, yasudah mau bagaimana lagi….Terima kasih, Nut”

“Tapi…ada sesuatu yang membuat saya khawatir”

“Sesuatu yang membuatmu khawatir?”

“Sepertinya, Shirone-san, gadis tersayang Diehart-sama ingin kembali ke dunia asalnya”

“…EH?”

Tanpa sadar, aku tersentak kaget.

“Tapi…nyatanya orang yang berharap kembali hanyalah Shirone dan gadis bernama Chiyuki”

Itu tentunya adalah informasi yang mengkhawatirkan.

“Kalau tidak salah, Elios tidak memiliki metode untuk mengembalikan mereka, kan?”

“Tentu saja mereka tidak punya…”

Karena tidak ada suatu metode yang dapat mengembalikan yang telah terpanggil ke Elios, jangan-jangan hanya Modes yang tidak mempunyainya?

“Apa itu benar…bahwa mereka punya metode pemanggilan terbalik?”

“Diehart-sama! HEIBOS-SAMA TIDAK AKAN MENIPU ANDA DENGAN HAL SEMACAM ITU!!”

Jawab Nut dengan penuh keyakinan.

Heibos, Dewa Penempa. Dengar-dengar dia teman Modes.

Dan Nut bilang bahwa Heibos bukanlah orang yang menyembunyikan informasi semacam itu.

Tapi, metode pemanggilan terbalik masih belum ditemukan, paling tidak untuk sekarang. Paling buruknya, mereka akan terjebak dalam perbatasan antar dimensi.

Shirone bilang dia ingin kembali.

Tapi, Nut memberitahuku bahwa tidak ada metode untuk kembali.

Ada yang berlawanan dalam informasi ini.

Mungkin Rena tidak tahu bahwa dia tidak bisa mengirim mereka kembali dengan sihir pemanggilan ini.

Tapi, bagaimana jika dia mengirim Shirone kembali tanpa mengetahui hal itu?

Bila begitu, Shirone dalam situasi yang berbahaya.

“Apakah Rena sungguh-sungguh akan mengadakan upacara pemanggilan?”

“Ya”

“Dan saat ini dia ada di kuil kan?”

“Ya”

Aku hanya harus memastikan kebenarannya dari mulut sang Dewi sendiri.

“Nut, ayo kita serbu kuilnya”

Share this post on:
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments